Sabtu, 30 November 2013

MAKALAH TARI HUDOQ

A. SEJARAH TARI HUDOQ
HUDOQ  adalah tarian topeng yang bagi suku / etnis Bahau di percaya sebagai tarian kedatangan para dewa utusan Sang Pencipta ke dalam dunia , untuk menjaga  dan melindungi kehidupan dan tanaman padi yang baru di tanam. Karena kuatir manusia bisa ketulahan / sakit / mati, bila melihat / memandang langsung wajah para dewa, maka “ NALING LEDAANG “ pemimpin para dewa,  mengajak teman –temannya membuat topeng dari pohon kayu Jelutung / Jabon /Kitaaq, dan membuat pakaian dari daun pisang “ uraan “ Untuk menutupi seluruh tubuh mereka.
 Berdasarkan kepercayaan Dayak Bahau, tarian Hudoq ini untuk mengenang jasa para leluhur mereka yang berada di alam nirwana. Mereka meyakini di saat musim tanam tiba, roh-roh nenek moyangnya akan selalu berada di sekeliling untuk membimbing dan mengawasi anak cucunya.
 Leluhur mereka ini berasal dari Asung Luhung atau Ibu Besar yang diturunkan dari langit di kawasan hulu Sungai Mahakam Apo Kahayan. Ibu Besar ini kemampuannya setingkat dewa yang bisa memanggil roh baik maupun roh jahat.
Oleh Ibu Besar, roh-roh yang dijuluki Jeliwan Tok Hudoq itu ditugaskan untuk menemui manusia. Tapi, karena wujudnya yang menyeramkan, mereka diperintahkan mengenakan baju samaran manusia setengah burung. Para Hudoq itu datang membawa kabar kebaikan. Mereka berdialog dengan manusia sambil memberikan berbagai macam benih dan tanaman obat-obatan sesuai pesan Ibu Besar.
Dari kisah itulah nama Hudoq melekat di masyarakat Dayak Bahau Busang. Setiap tahun ketika musim tanam tiba, mereka selalu memperingatinya. Mereka takut akan terkena musibah gagal panen atau terkena wabah penyakit jika lalai melakukannya.
B. PENGERTIAN TARI HUDOQ
Hudoq adalah sejenis festival yang berupa tarian ungkapan syukur yang digelar oleh sub-etnis Dayak di provinsi Kalimantan Timur. Hudoq adalah kesenian tarian yang menggunakan topeng dan kostum, oleh sebab itu Hudoq termasuk golongan kesenian barongan. 
1. Etimologi
Hudoq artinya menjelma, oleh karena itu memakai topeng burung melambangkan menjelma menjadi burung.
2. Kepercayaan
Menurut kepercayaan tradisional orang Bahau, Busang, Modang, Ao'heng dan Penihing, Hudoq adalah 13 hama yang merusak tanaman seperti tikus,singa, gagak, dll.
 Dalam festival tersebut Hudoq dilambangkan oleh penari yang mengenakan topeng yang mewakili hama dan rompi yang terbuat daripinang atau kulit kayu pohon pisang. Tarian selesai ketika dua manusia Hudoq keluar dan mengejar Hudoq hama. Durasi tari adalah 1-5 jam.
Menurut tradisi, festival hudoq diadakan setiap selesai menugal (menanam padi) di ladang September-Oktober setiap tahun. Maknanya, memohon berkat Tuhan agar padi yang ditanam nanti menghasilkan bulir yang berlipat-lipat hingga membawa kemakmuran bagi masyarakat.
Secara turun-temurun, festival itu digelar berpindah-pindah dari desa ke desa lain setiap tahun.
C. GERAKAN TARIAN HUDOQ 
Gerakan tangan dan kaki mendominasi tari hudoq.badan tegak berputar perlahan di setiap langkah.Tangan terayun ke atas setinggi bahu,diangkat setinggi-tingginya,lalu dijatuhkan menepuk paha.
Gerakan kaki berupa hentakan : dengan lutut perlahan ditekuk,kaki terangkat hingga 30 sampai 40 cm.Kemudian dihentak kuat ke bawah untuk menghasilkan suara keras,saat mengambil langkah,kaki yang terangkat menyilang di atas kaki tumpuan sehingga badan terayun ke kiri dan ke kanan.
Suara hentakan kaki disusul oleh tepukan tangan ke paha membuat busana yang berjumbai itu berbunyi "whusss.." Gerakan kepala tidak teratur,hanya berupa gerakan mengangguk.Jika topeng memiliki mulut yang bisa bergerak,setiap kepala tertunduk mulut topeng akan tertutup dengan berbunyi meletik.
Para penari bergerak dalam lingkaran yang bergerak dalam satu sudut arena ke sudut arena yang lain sampai empat sudut tersentuh.Kembali ke arena tengah,mereka duduk bersila dalam baris panjang untuk pemanggilan roh,kepala mengangguk-angguk,siap menerima roh yang merasuk.
Saat hal itu terjadi,mereka berdiri,tubuh bergetar tanda kesurupan.Kemudian mereka kembali menari seperti semula.Akhirnya mereka kembali ke tengah,badan bergetar lagi dan mereka pun duduk.Roh-roh telah meninggalkan mereka.

D.KUSTOM DAN PERLENGKAPAN TARI HUDOQ
Tarian ini dilakukan dengan menggunakan topeng kayu yang menyerupai binatang buas serta menggunakan daun pisang atau daun kelapa sebagai penutup tubuh penari.Tarian hudoq yang asesorisnya terbuat dari macam – macam tanaman bunga atau daun pakis, pada puncak acara ditutup dengan membuang  dan mencuci wajah dari arang dengan tujuan kembali pada kehidupan .
Bahan –bahan yang disampaikan pada pelaksanaan Upacara adat ini terdiri dari :
1.       Ayam kampong
2.       Piring putih
3.       Beras putih
4.       Gelang manic
5.       Kain putih
6.       Telur ayam kampong.









E.TAHAPAN TARI HUDOQ (UPACARA HUDOQ)
  Upacara adat hudoq terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
1.Tahapan pembukaan /Hudoq Aput / Putpoot, Sehari sebelum di laksanakan upacara adat ini semua masyarakat yang melaksanakan usaha ladang pergi keladang masing – masing mengambil sedikit tanah / daun padi yang mati / layu untuk di lakukan upacara adat tolak bala / adat pemurnian yang disebut dengan  “ LEMIVAA “ keesokan hari nya di laksanakan hudoq pembukaan
2.Tahap Hudoq Kawit . Sebelum di laksanakan dalam satu hari semua masyarakat adat baik yang melaksanakan usaha ladang maupun yang tidak atau masyarakat umum , berkumpul di rumah pimpinan adat untuk melaksanakan adat pemurnian umum yang di sebut dengan “ LEMIVAA TASAAM “ Kemudian keesok harinya dapat di laksanakan ke upacara Hudoq Kawit.
3.Tahap penutup / Hudoq Pakoq .
F. FUNGSI TARI HUDOQ
Tarian ini erat hubungannya dengan upacara keagamaan dari kelompok suku Dayak Buhau dan Modang. Hudoq dimaksudkan untuk memperoleh kekuatan dalam mengatasi gangguan hama perusak tanaman dan mengharapkan diberikan kesuburan dengan hasil panen yang melimpah.
Selain itu ada juga masyarakat yang percaya, pada saat di laksanakan Upacara Adat Hudoq, yang sakit  akan di sembuhkan bila terkena kibasan kostum daun pisang tersebut, pada saat sang Penari  Hudoq menari.
 Berita kedatangan Hudoq ini sangat tersohor sehingga bagi siapa saja yang mendengar kabar akan diadakan upacara adat hudoq , pasti akan berusaha meluangkan waktu ,dengan aneka macam tujuan pribadi, di samping rindu ingin menari bersama karena upacara adat ini hanya di laksanakan setahun sekali. Ada juga di kepercayaan yang kuat dalam masyarakat adat Etnis Bahau bahwa saat inilah berkat dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa lebih banyak dan berlimpah datang secara nyata, dalam suasana yang meriah dan akrab.