Sabtu, 23 April 2016

IPA SD 1: makalah ADAPTASI TUMBUHAN & HEWAN

makalah
ADAPTASI TUMBUHAN & HEWAN
Description: images.jpg
Dosen Pembimbing:
Drs. Radiansyah S.pd M.Pd

Disusun oleh kelompok II:
Assavinatun Nasiah
Dody Kurniawan
Dwi Astuti
Irma Mariana
Maria Ulpah
M. Shaleh
Nor Aina

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga telah dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “ADAPTASI TUMBUHAN & HEWAN ”. Makalah ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah IPA SD 1.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga apa yang telah kami usahakan ini dapat memberi manfaat bagi banyak orang.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapakan saran dan masukan yang membangun dari seluruh pihak demi perbaikan ke depan.

Banjarmasin, Oktober 2015


Penyusun



DAFTAR ISI
Halaman
Kata pengantar.............................................................................................         i
Daftar isi                                                                                                               ii
BAB I
1.1  Latar Belakang.......................................................................................        1
1.2  Rumusan Masalah..................................................................................        1
1.3  Ruang Lingkup......................................................................................        1
1.4  Tujuan Penulisan....................................................................................        2
BAB    II
2.1  Pengertian Adaptasi...............................................................................        3    
2.2  Adaptasi Fisiologi..................................................................................        4    
2.3  Adaptasi Morfologi................................................................................        6
2.4  Adaptasi Tingkah Laku..........................................................................        9    
BAB III
3.1  Kesimpulan............................................................................................      10
3.2  Saran                                                                                                             10
Daftar Pustaka.............................................................................................      11



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Setiap makhluk hidup telah dibekali oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan kemampuan untuk mempertahankan hidupnya dan menjaga keturunannya supaya tetap lestari. Telah menjadi hukum alam bahwa makhluk yang lemah akan dimangsa oleh makhluk yang lebih kuat, atau yang kita kenal dengan hukum rimba.
Adaptasi   merupakan   cara yang   dilakukan makhluk hidup agar bisa betahan hidup dalam lingkungannya, terlebih lingkungan yang baru, bukan hanya pada manusia saja tetapi juga pada hewan dan juga tumbuhan, mereka harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dimana mereka berada, demi mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Setiap makhluk hidup tidaklah sama cara beradaptasinya, hal itu disesuaikan dari lingkungan sekitar makhluk hidup tersebut.

1.2  Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian dari adaptasi?
2.    Apa yang dimaksud dengan adaptasi fisiologi?
3.    Apa yang dimaksud dengan adaptasi morfologi?
4.    Apa yang dimaksud dengan adaptasi tingkah laku?

1.3  Ruang Lingkup
1.    Pengertian dari adaptasi.
2.    Adaptasi fisiologi.
3.    Adaptasi morfologi.
4.    Adaptasi tingkah laku.


1.4  Tujuan Penulisan
1.    Menjelaskan pengertian dari adaptasi.
2.    Menjelaskan apa yang dimaksud dengan adaptasi fisiologi.
3.    Menjelaskan apa yang dimaksud dengan adaptasi morfologi.
4.    Menjelaskan apa yang dimaksud dengan adaptasi tingkah laku.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  PENGERTIAN ADAPTASI
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:
·         memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
·         mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
·         mempertahankan hidup dari musuh alaminya.
·         bereproduksi.
·         merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Adaptasi terlihat dari adanya perubahan struktur tubuh bagian luar maupun dalam sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat hidup (habitat) suatu makhluk hidup. Perubahan ini umumnya bersifat tetap dan khas untuk setiap jenis organisme sehingga dapat diwariskan kepada keturunannya.
Makhluk hidup yang mampu melakukan adaptasi disebut dengan makhluk hidup yang adaptif. Semakin besar kemampuan adaptasi suatu makhluk hidup, semakin besar pula peluang kelangsungan makhluk hidup tersebut.
Jadi,  Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.
Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan lingkungan.




2.2  ADAPTASI FISIOLOGI
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh sehingga sulit untuk diamati.
Contoh adaptasi fisiologi pada hewan
1.      Anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin dengan menahan panas tubuh
2.      Burung hantu memiliki penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam yang memungkinkannya untuk dapat melihat di malam hari.
3.      Hewan onta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama.
4.      Ikan yang hidup di laut lebih sedikit mengeluarkan urin dibandingkan dengan ikan yang hidup di air tawar. Air laut lebih banyak mengandung garam. Kadar garam yang tinggi juga menyebabkan cairan tubuh keluar terus menerus. Garam juga masuk ke dalam tubuh dan harus dikeluarkan. Untuk menyesuaikan diri, ikan banyak meminum air laut dan sedikit mengeluarkan urin. Ikan yang hidup di air tawar, sedikit minum air dan banyak mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif untuk mengikat garam yang terlarut dalam air supaya ikan tidak kelebihan air atau kembung.
  1. Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging), herbivor (pemakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan tumbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbivor lebih panjang daripada usus karnivor.
  2. Teredo navalis, adalah mollusca yang biasa hidup pada kayu galangan kapal, kayu tiang-tiang pelabuhan. Mollusca ini dapat merusak kayu karena makanannya berupa kayu. Di dalam saluran pencernaan Teredo terdapat enzim selulase untuk membantu menguraikan selulose yang ada pada kayu yang menjadi makanannya.
  3. Musang juga beradaptasi dengan cara menyemburkan cairan untuk mengelakkan dirinya daripada musuh. Kelenjar bau yang dimiliki oleh musang tersebut membuat musuh tidak kuat dan pergi karena baunya
  4. Hewan ruminansia, misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah rumput-rumputan, di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim ini berfungsi untuk mencerna selulose yang menyusun dinding sel tumbuhan, dengan enzim selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna.

Contoh adaptasi fisiologi pada tumbuhan
1.      Bau yang khas pada bunga dapat mengundang datangnya serangga untuk membantu penyerbukan. Bunga jenis ini menghasilkan madu atau nectar, dan serbuk sarinya mudah melekat.
2.      Bunga Bromelia Merah dan beberapa jenis Anggrek mampu menarik perhatian serangga penghisap madu, terutama lebah. Bunga ini menghasilkan aroma yang dapat menarik serangga untuk mendekatinya. Aroma bunga merupakan sinyal bagi serangga untuk menentukan bunga yang memiliki kandungan nektar. Secara tidak sengaja, saat serangga menghisap nektar bunga, banyak serbuk sari yang menempel di tubuhnya. Kemudian, ketika mengunjungi bunga lain, serbuk sari akan jatuh pada kepala putik. Saat itulah penyerbukan terjadi.
3.      Semak azela di Jepang, Ilalang, dan Pohon Akasia dapat mengeluarkan zat yang bersifat racun bagi hewan herbivora. Oleh karena itu, hewan herbivora jadi enggan untuk mendekat, apalagi memakannya. Namun, ternyata zat racun itu juga berdampak pada terhambatnya pertumbuhan, bahkan kematian pada tumbuhan lain yang ada di sekitarnya.
4.      Pohon Mahoni juga menghasilkan zat racun. Tujuan Pohon Mahoni mengeluarkan zat racun adalah untuk mengurangi persaingan dengan tumbuhan lain dalam hal memperoleh Nutrisi dari dalam tanah. Selain itu, dengan tersedianya ruang yang cukup, Pohon Mahoni akan tumbuh lebih cepat dan baik.

2.3  ADAPTASI MORFOLOGI
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati karena tampak dari luar.
Contoh Adaptasi Morfologi Pada Hewan
Description: adaptasi-morfologi.png

Keterangan:
o   Kaki burung kakatua berfungsi agar dia mudah memanjat. Selain itu, juga kaki burung ini digunakan untuk memegang makanan.
o   Kaki ayam untuk mengais tanah saat mencari makanan, memiliki tiga jari menghadap ke depan dan satu jari bagian belakang tidak tumbuh sempurna (contoh lain, burung unta).
o   Kaki elang memiliki kuku melengkung tajam, kaki yang pendek dan cakar kuat untuk mencengkram (contoh lain, rajawali dan burung hantu).
o   Burung pipit mempunyai kaki yang kecil untuk bertengger.
o   Kaki bebek memiliki selaput renang diantara celah jari-jarinya.
o   Burung pelatuk memiliki empat jari, dengan dua jari berada di depan dan dua jari berada di belakang yang berguna untuk memanjat.

·         Paruh burung pipit, bentuknya pendek tebal dan runcing sesuai dengan jenis makanannya yaitu biji-bijian. Sehingga bentuk paruh seperti itu dapat digunakan untuk memecah biji-bijian. Bentuk paruh seperti ini juga terdapat pada ayam.
·         Paruh burung elang, bentuknya runcing agak panjang dengan ujung agak membengkok sesuai dengan jenis makanannya berupa daging.
·         Paruh bebek, pada pangkalnya terdapat seperti sisir, berguna untuk menyaring makanan dari air.
·         Paruh burung pelatuk runcing agak panjang untuk memahat kayu pohon dan menangkap serangga didalamnnya.
·         Paruh burung pelikan bagian bawahnya berbentuk seperti kantong untuk menangkap ikan besar.
·         Paruh burung kolibri panjang, kecil dan runcing. Sesuai dengan jenis makanannya yaitu untuk mengisap madu dari bunga.

ADAPTASI MORFOLOGI PADA MULUT SERANGGA
Description: berbagai-macam-tipe-mulut-serangga.jpg
Adaptasi morfologi pada serangga dapat kita lihat pada tipe mulutnya. Bagian mulut serangga pada dasarnya terdiri atas satu bibir atas, sepasang rahang, satu hipofaring, sepasang maksila dan satu bibir bawah.
Pada belalang, jangkrik dan kecoa mulutnya dilengkapi dengan rahang atas dan rahang bawah yang sangat kuat. Tipe mulut seperti pada serangga tersebut dinamakan tipe mulut penggigit.
Lebah madu dan lalat mulutnya dilengkapi dengan alat untuk menjilat atau bibir. Tipe mulut seperti itu disebut tipe mulut pengisap penjilat.
Kupu - kupu mulutnya dilengkapi dengan alat, seperti belalai yang panjang dan dapat digulung. Tipe mulut seperti pada kupu - kupu tersebut dinamakan tipe mulut pengisap.
Kutu dan nyamuk mulutnya mempunyai rahang yang panjang dan runcing, sehingga memungkinkan untuk menusuk kulit manusia atau hewan lain. Tipe mulut seperti itu dinamakan tipe mulut penusuk pengisap.


Contoh Adaptasi Morfologi Pada Tumbuhan
Tumbuhan ada yang hidup di darat, di air, di daerah kering dan daerah lembap, karena tempat hidup yang berbeda-beda inilah maka tumbuhan mempunyai ciri-ciri tertentu dalam rangka menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidupnya. Berikut macam-macam cara adaptasi tumbuhan:
a.       Tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit)
Tumbuhan ini memiliki batang yang tebal untuk menyimpan air, daun tereduksi menjadi duri dan memiliki kutikula, akar panjang dan menyebar luas sehingga dapat menyerap air dari daerah yang luas. Contohnya kaktus dan kurma.
b.      Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah lembap (higrofit)
Tumbuhan ini beradaptasi melalui bentuk daunnya yaitu lebar dan relatif tipis. Contohnya lumut dan paku-pakuan.
c.       Adaptasi tumbuhan yang hidup di air (hidrofit)
Tumbuhan ini memiliki daun yang lebar dan tipis, sehingga mempercepat penguapan. Batangnya memiliki rongga berisi udara, sehingga dapat terapung di atas air dan akarnya relatif panjang. Contohnya teratai dan eceng gondok.

Tumbuhan air yang terendam di dalam air mempunyai dinding sel yang kuat dan tebal untuk mengurangi osmosis ke dalam sel.
Contoh: Hydrilla dan Vallisneria
Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran  lebat dan kuat sehingga tidak roboh bila terkena ombak.
Contohnya: tumbuhan bakau.

2.4  ADAPTASI TINGKAH LAKU
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Contoh Adaptasi Tingkah Laku Pada Hewan
·         Cicak memutuskan ekornya pada saat ada ancaman.
·         Paus naik ke permukaan air ketika akan mengambil oksigen untuk pernapasannya.
·         Hewan rayap itu buta, untuk menemukan jalan ia membuat terowongan dari tanah yang dapat menuntunnya menuju ke tempat makanan dan sarangnya.
·         Bunglon akan merubah warna kulit tubuhnya sesuai dengan warna sekitar untuk mengelabui pemangsa.

Contoh Adaptasi Lingkungan Pada Tumbuhan
·         Tumbuhan jati menggugurkan daunnya di musim kemarau. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penguapan.
·         Tumbuhan putri malu menguncup daunnya jika disentuh sehingga seperti layu dan tidak enak dimakan. Tujuannya untuk mengelabui pemangsa yaitu hewan herbivora.




BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu adaptsi morfologi, adaptasi fisioligi dan adaptasi tingkah laku.
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh sehingga sulit untuk diamati.
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati karena tampak dari luar.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

3.2  Saran
Untuk lebih mengetahui materi tentang interaksi biotik khususnya materi “adaptasi”, sebaiknya kita lebih meningkatkan pembelajaran dengan membaca dari berbagai literatur dan mengadakan diskusi kelompok.




DAFTAR PUSTAKA



Sudibyo, Elok dkk. 2008. Mari Belajar IPA 3 Untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Karya Mendiri Nusantara

Kuswanti, Nur dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional


Tidak ada komentar:

Posting Komentar