PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP
Dosen
Pengajar :
Drs.Radiansyah, S.Pd M.Pd
Di
susun oleh :
Kelompok
3
Semester/kelas : 1/A
Fadelan
Rizaldi A1E315029
Norfuad A1E315078
Atiqah A1E315012
Eika
Sri Wahyuni A1E315025
Jamiatur
Rahmi A1E315043
Mariana A1E315056
Noriyah A1E315079
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S1-PGSD
BANJARMASIN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada kami sehingga telah dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “PERKEMBANGBIAKAN
MAKHLUK HIDUP”. Makalah ini ditulis dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah IPA SD 1.
Pada kesempatan
ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi
dukungan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga apa yang telah
kami usahakan ini dapat memberi manfaat bagi banyak orang.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami
mengharapakan saran dan masukan yang membangun dari seluruh pihak demi
perbaikan ke depan.
Banjarmasin, Oktober 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
halaman
Kata
pengantar............................................................................................. ii
Daftar
isi ..................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan masalah................................................................................... 1
C. Tujuan penulisan ................................................................................... 2
BAB
II ISI
1.
Perkembangbiakan Tumbuhan................................................................. 3
A. Perkembangbiakan Secara Tak Kawin (Vegetatif) ............. 3
B. Perkembangbiakan Secara Kawin (Generatif)..................... 11
2.
Perkembangbiakan Hewan....................................................................... 15
A. Perkembangbiakan Secara Vegetatif...................................... 15
B. Perkembangbiakan Secara Generatif...................................... 18
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan
.............................................................................................. 21
Daftar
Pustaka............................................................................................. 22
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seperti
yang diketahui tumbuhan dan hewan adalah makhluk hidup yang ada di dunia.
Makhluk hidup terdiri dari manusia, hewan (air maupun darat) serta tumbuhan, ciri-ciri
makhluk hidup yang telah kita ketahui.
Diantaranya melakukan pernapasan, memerlukan makanan dan minuman, tumbuh kembang,
berkembang biak dan masih banyak lainnya. Di dalam makalah ini kita akan
memfokuskan untuk membahas perkembangbiakan hewan dan tumbuhan. penulisan
makalah ini nantinya di harapkan dapat memperjelas dan untuk memudahkan dalam
memahami bagaimana proses perkembangbiakan
makhluk hidup hewan dan tumbuhan.
Berkembang
biak sangat diperlukan oleh makhluk hidup untuk mendapatkan keturunan atau
penerus dari spesies yang sama dengan orang tuanya atau indukannya. Jika
makhluk hidup tidak melakukan perkembangbiakan maka spesies itu akan punah,
maka dari itu berkembang biak sangat diperlukan dalam kehidupan makhluk hidup.
Bagi
tumbuhan dan hewan memiliki proses yang berbeda-beda. Untuk tumbuhan dan hewan kita kenal dengan
perkembangbiakkan vegetatif dan generatif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangbiakan, hewan dan
tumbuhan?
2. Bagaimanakah perkembangan petumbuhan
pada,hewan dan tumbuhan?
3. Bagaimana perkembangbiakan tumbuhan
secara generatif dan vegetatif?
4. Bagaimana perkembangbiakan hewan
secara generatif dan vegetatif?
C. Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui bagaimana cara hewan
dan tumbuhan berkembang biak
2. Untuk mengetahui bagaimana
perkembangbiakan pada hewan dan tumbuhan
3. Untuk mengetahui apa perkembangbiakan
tumbuhan secara generatif dan vegetatif
4. Untuk mengetahui apa itu perkembangbiakan
hewan secara generatif dan vegetatif
Juga untuk menyelesaikan salah satu
tugas perkuliahan pada mata kuliah Pendidikan IPA I serta salah satu cara untuk
mempermudah pemahaman materi tentang makhluk hidup dan perkembangbiakannya.
BAB
II
PEMBAHASAN
Perkembangbiakan
Makhluk Hidup
Perkembangbiakan
makhluk hidup adalah suatu proses yang terjadi pada makhluk hidup untuk
menghasilkan individu baru sebagai keturunannya guna mempertahankan
kelangsungan hidup jenisnya. Cara perkembangbiakan makhluk hidup dibedakan menjadi
dua, yaitu secara kawin/generatif, Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu
dengan biji (kawin) dan dengan tidak kawin, misalnya membelah diri, spora,
tunas, umbi, geragih, dll. Perkembangbiakan tumbuhan secara buatan, misalnya setek,
cangkok, runduk, dan kultur jaringan. Perkembangbiakan hewan juga ada secara
kawin/generatif dan tak kawin/ vegetatif, yaitu perkembangbiakan nya bisa
melibatkan sel telur dan sperma atau melibatkan sel tubuh. Hewan berkembang biak
antara lain dengan melahirkan, bertelur, bertelur melahirkan, bertunas,
fragmentasi atau membelah diri.
1.
Perkembangbiakan Tumbuhan
Perkembangbiakan pada tumbuhan dikelompokkan
menjadi 2, yaitu:
Perkembangbiakan secara vegetatif (aseksual) yaitu proses
terbentuknya individu baru tanpa melalui perkawinan.
Perkembangbiakan
secara generatif (seksual) yaitu terjadinya individu baru melalui peleburan
sel-sel kelamin.
A.
Perkembangbiakan Secara Tak Kawin (Vegetatif)
Perkembangbiakan
yang terjadi tanpa proses perkawinan disebut perkembangbiakan secara vegetatif.
Perkembangbiakan secara vegetatif dapat terjadi melalui dua cara yaitu vegetatif
alami dan buatan (manusia).
a.
Perkembangbiakan
vegetatif alami (umbi lapis, umbi batang, tunas, rhizoma, geragih, spora, dll)
Perkembangbiakan
seperti ini terjadi tanpa campur tangan manusia, dan terjadi melaui berbagai
cara, yaitu:
a.1.
Akar tinggal (Rhizoma)
Batang
yang berbuku yang tertinggal didalam tanah, dan setiap buku dapat menjadi tunas
baru.
Contoh: Jahe, kunyit, temulawak.
a.2.
Umbi lapis
Bagian
tanaman yang membengkak didalam tanah karena menyimpan cadangan makanan.
Contoh: Bawang-bawangan
a.3.
Umbi Akar
Akar
yang berubah fungsi untuk menyimpan cadangan makanan disebut umbi akar.
Umbi
tidak berbuku-buku juga tidak mempunyai kuncup daun dan mata tunas. Jika umbi
akar di tanam, maka akan tumbuh tunas-tunas baru dari bagian yang merupakan
sisa batang.
Contoh: bunga dahlia dan wortel
a.4.
Umbi batang
Batang yang membengkak didalam tanah.
Contoh:
ubi jalar, kentang
a.5.
Geragih
Batang
yang menjalar dipermukaan tanah, ada pula yang didalam tanah.
Contoh: rumput teki, arbei, stroberi
a.6.
Tunas
Calon
tumbuhan baru yang tumbuh dari bagian batang.
Contoh: bambu, pisang
a.7.
Tunas adventif/ tunas liar
Tunas
yang tumbuh bukan di bagian batang.
Contoh: tanaman cocor bebek
a.8.
Spora
Spora
berbentuk seperti biji, tetapi sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan
mata. Spora dibentuk dan disimpan didalam kotak spora yang di sebut sporangium.
Contoh: tumbuhan paku, jamur, dan
lumut
b.
Perkembangbiakan
vegetatif buatan (Setek, Cangkok, Sambung, Temple, Merunduk, Kultur Jaringan)
Manusia
dapat melakukan perkembangbiakan pada tumbuhan
tujuannya adalah untuk memperoleh tumbuhan baru dengan cepat dan tidak
bergantung pada musim. Selain itu dapat di peroleh tumbuhan baru yang sifatnya
sama dengan induknya. Perkembangbiakan secara vegetatif buatan ini dapat di
lakukan dengan beberapa cara :
a.
Setek
Setek
adalah perkembangbiakan dengan cara menanam potongan dari tumbuhan yang dapat di
tanam dapat berupa batang tangkai atau daun. caranya memotong bagian dari tanaman (akar, batang,
atau daun) kemudian ditanam kembali agar tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Contohnya
: singkong, mawar
b.
Cangkok
Tujuan
Mencangkok adalah untuk mendapatkan
individu baru yang memiliki sifat sama persis dengan induknya.
c.
Sambung / Enten
Menyambung/mengenten
bertujuan menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang berbeda.
d.
Temple / okulasi
Menempel
atau okulasi adalah menggabungkan mata tunas suatu tumbuhan pada batang
tumbuhan lain.
e.
Merunduk
Merupakan
proses menimbun batang ke dalam tanah yang nantinya batang yang di dalam tanah
tersebut akan tumbuh akar yang dapat di kembangbiakan.
f.
Kultur Jaringan
Teknik
kultur jaringan adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan menanam jaringan
tumbuhan di tempat dan media yang khusus.
B.
Perkembangbiakan secara Kawin (Generatif)
Alat
perkembangbiakan secara generatif ini adalah bunga. Bagian –bagian bunga
terdiri atas tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari,
dan putik. Benang sari merupakan alat kelamin jantan. Adapun alat kelamin
betina adalah putik. Di dalam benang sari terdapat serbuk sari yang merupakan
sel kelamin jantan. Perkembangbiakan secara kawin pada tumbuhan dimulai dengan
penyerbukan. Penyerbukan merupakan proses bertemunya serbuk sari dan kepala
putik. Proses bertemunya serbuk sari dan kepala putik dapat terjadi oleh
tumbuhan itu sendiri, selain itu juga dapat terjadi karena bantuan dari luar.
Hasil dari pembuahan
perkembangbiakan tumbuhan secara generatif adalah zigot. Zigot berkembang
menjadi lembaga, bakal biji berkembang menjadi biji dan bakal buah berkembang
menjadi daging buah. Lembaga yang berada di dalam biji merupakan calon tumbuhan
baru.
Macam-macam penyerbukan
pada perkembangbiakan generatif :
Penyerbukan dapat
terjadi karena bantuan dari luar, seperti angin, hewan,air dan manusia.
- Angin
(anemogami) → serbuk sarinya kering/ringan dan mahkota bunganya kecil :
jagung dan rumput-rumputan
- Hewan
(zoidiogami) → serangga, burung, kelelawar. Bunga menghasilkan madu atau
mengeluarkan aroma: bunga aster, kamboja.
- Air
(hidrogami) → tumbuhan yang habitatnya di dalam air: misalnya Hydrilla.
- Manusia :
Tumbuhan vanili, salak.
Berdasarkan
asal serbuk sarinya, penyerbukan dibedakan menjadi empat macam. Yaitu :
- Penyerbukan
sendiri (autogami): Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu
sendiri
- Penyerbukan
tetangga (geitonogami): Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga
lain, bunga tersebut masih dalam satu tumbuhan
- Penyerbukan
silang (alogami): Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang
berbeda tumbuhan, namun tumbuhan tersebut masih satu jenis
- Penyerbukan
bastar (hybrid): Serbuk sari jatuh ke kepala putik lunga lain yang
berbeda varietas/jenisnya.
Perkembangbiakan
Tumbuhan Rendah
Tumbuhan
rendah adalah sekelompok tumbuhan yang mencakup bakteri, ragi, jamur, ganggang,
lumut, dan tumbuhan paku. Tumbuhan rendah kita kenal juga sebagai tumbuhan yang
belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Tumbuhan
rendah ada yang dapat melakukan perkembangan vegetatif dan atau generatif.
a. Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan Rendah
Perkembangbiakan
vegetatif tumbuhan rendah dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya membelah
diri, bertunas, dan dengan spora.
1) Membelah diri
Membelah diri umumnya dilakukan oleh tumbuhan bersel satu, seperti
bakteri dan beberapa jenis ganggang.
2) Membentuk tunas
Cara perkembangbiakan dengan bertunas ini dapat kita jumpai pada ragi
dan lumut hati. Beberapa jenis ragi berkembangbiak dengan cara membelah diri,
tetapi kebanyakan berkembangbiakan dengan cara bertunas.
3) Membentuk spora
Spora merupakan salah satu alat perkembangbiakan yang dihasilkan oleh
beberapa jenis tumbuhan rendah, seperti jamur, ganggang, lumut dan tumbuhan
paku. Beberapa jenis bakteri dapat membentuk spora, tetapi spora pada bakteri
lebih bersifat untuk mempertahankan diri dari lingkungannya yang kurang
menguntungkan daripada untuk perkembangbiakan.
Bagaimana
spora dihasilkan? Spora dibentuk melalui proses pembelahan meiosis. Dengan
demikian spora tumbuh diploid(2n) akan bersifat haploid(n).
b. Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan Rendah
Perkembangbiakan
generatif pada tumbuhan rendah dapat dilakukan dengan cara isogami, anisogami,
dan konjugasi.
a. Isogami adalah proses perkawinan makhluk
hidup dengan cara penyatuan antara dua buah gamet (sel kelamin) yang bentuk dan
strukturnya sama. jenis ganggang yang melakukan perkembangbiakan dengan cara
isogami yaitu Clamydomonas dan Ulva.
b. Anisogami adalah proses pekembangbiakan
makhluk hidup dengan cara penyatuan dua buah gamet yang berbeda struktur,
bentuk, maupun ukurannya. Gamet jantan disebut sperma, sedangkan gamet betina
disebut ovum. Pada tumbuhan rendah anisogami antara lain terjadi pada sejenis
ganggang yaitu Oeddgonium sp dan Fucus sp.
c. Konjugasi adalah proses perkembangbiakan
makhluk hidup melalui perkawinan antara dua individu yang belum dapat dibedakan
jenis kelaminnya. Contoh yang umum pada tumbuhan adalah ganggang Spirogrya sp.
2.
Perkembangbiakan Hewan
Perkembangbiakan
hewan dapat terjadi secara tak kawin ( Vegetatif) dan secara kawin (Generatif).
A.
Perkembangbiakan secara vegetatif
Hewan yang bersel
tunggal berkembang biak dengan cara membelah diri, tidak dengan cara kawin.
Contohnya, amoeba berkembang biak dengan cara membelah diri. Pembelahan pertama
kali tejadi pada inti sel, kemudian bagian tubuh lain ikut membelah. Pembelahan
ini menghasilkan dua sel yang kembar. Tiap sel hasil pembelahan menjadi
individu baru yang dapat tumbuh dan berkembang biak. Sebagai Berikut :
a. Bertunas
Proses ini sama seperti tumbuhan
yaitu tumbuhnya tonjolan dibagian tubuh induknya, yang mana tonjolan tersebut
akan melepaskan diri ketika waktunya dan akan menjadi individu baru.
Contoh
: Hydra sp
b. Membelah diri
perkembangbiakan dengan cara
membelah diri yang terjadi pada hewan bersel satu
Contoh : amoeba
c. Fragmentasi
Jenis perkembangbiakan ini biasanya
tidak sengaja dilakukan oleh indukannya, karena sebagian tubuh yang
terlepas dari tubuh induknya oleh suatu
sebab akan berkembang menjadi individu baru.
Contoh : Planaria
d. Parthenogenesis
perkembangbiakan
tanpa dibuahi, dan telur akan menetas menjadi individu baru.
Contoh : lebah
pekerja
B.
Perkembangbiakan secara generatif
Perkembangbiakan pada
hewan secara kawin diawali dengan pembuahan. Pembuahan terjadi jika sel
kelamin betina (sel telur) dan sel kelamin jantan(spermatozoid) berbaur
(bersatu). Hasil pembuahan ini disebut zigot. Zigot adalah proses
perkembangbiakan sebelum janin atau calon janin/embrio pada rahim betina. Zigot
tumbuh menjadi embrio (janin). Embrio inilah kelak menjadi keturunan
baru.
·
Perkembangbiakan secara kawin pada hewan dapat di
bedakan menjadi tiga yaitu :
a).
Hewan yang berkembangbiak dengan telur (Ovipar)
Pada hewan jenis ini,pertumbuhan
dan perkembangan terjadi di luar tubuh induknya, embrio di lindungi oleh
cangkang. Embrio di dalam cangkang ini di lengkapi dengan kuning telur yang
berfungsi sebagai cadangan makanan untuk perkembangan embrio. Contohnya : ayam
dan burung.
b).
Hewan yang berkembangbiak dengan melahirkan (Vivipar)
Pada hewan yang melahirkan anak sel
telur di buahi oleh sperma di dalam tubuh induknya. Pertumbuhan dan
perkembangannya terjadi di dalam tubuh induknya, embrio akan berada di dalam
tubuh induknya sampai waktunya di lahirkan. Hewan yang berkembangbiak secara
melahirkan di sebut vivipar Contohnya :
kucing, kambing dan singa.
c).
Hewan yang berkembangbiak dengan Bertelur-Melahirkan (Ovovivipar)
Selain hewan ovipar dan vivipar,ada
juga hewan yang dapat Bertelur- Melahirkan. Hewan demikian di sebut Ovovivipar
pada hewan ini pembuahan telur terus berkembangbiak didalam tubuh induk.
Makanan yang dibutuhkan embrio tidak berasal dari induk, akan tetapi makanan
berasal dari cadangan makanan yang terdapat dalam telur. Setelah tiba waktunya
di lahirkan anaknya akan keluar dari tubuh induknya. Contoh hewan ovovivipar :
paus, dan ikan pari.
·
Berdasarkan caranya pembuahannya
Berdasarkan
caranya pembuahan pada hewan di bedakan menjadi 2 yaitu : pembuahan yang terjadi diluar ( fertilisasi
Eksternal) contoh : ikan dan amfibi sedangkan ada juga pembuahan yang terjadi
didalam ( Fertilisasi Internal) contoh : reptil, burung dan mamalia.
1. Pembuahan di dalam (fertilisasi internal)
Pembuahan di dalam adalah proses
pertemuan antara sperma dengan sel telur yang terjadi di dalam tubuh hewan
betina. Misalnya pada reptilia, burung dan manusia.
2. Pembuahan di luar (fertilisasi
eksternal)
Disebut pembuahan di luar, karena
pertemuan antara sperma dengan sel telur terjadi di luar tubuh induk betinanya.
Pembuahan seperti ini umumnya terjadi dpada hewan-hewan yang hidup di air.
Telur dan sperma sama-sama dikeluarkan di dalam air. Selanjutnya sperma akan
bergerak menuju sel telur dan terjadilah proses pembuahan. Misalnya pada katak
dan ikan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pemaparan
tersebut di atas, bahwasanya makhluk hidup itu pasti memiliki fase pertumbuhan
dan perkembangan dimana fase tersebut di tandai dengan berubahnya bentuk fisik
maupun secara psikologis makhluk hidup itu sendiri baik manusia, tumbuhan
maupun hewan. Selanjutnya adalah bahwa cara makhluk hidup berkembangbiak juga
beraneka ragam khususnya pada tumbuhan dan hewan. Adapun tujuan utama makhluk
hidup itu berkembangbiak adalah untuk memperoleh keturunan.
Demikianlah pembahasan makalah dari kami
mengenai materi perkembangbiakan makhluk hidup. Semoga bermanfaat untuk para
pembaca dan khususnya penulis. Kami mengharapkan Saran, kritikan maupun masukannya demi kesempurnaan
tulisan kami.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani
Nuri. 2009. Buku Kantong SMA. Jakarta
: Pustaka Widya Utama
Haryanto.2004.Sains jilid 6 untuk kelas VI.Jakarta:Erlangga
Sulaeman, Momon. Sulistiorini. Dan
Ahmad Saripudin (ed).2007.Saya Ingin Pintar
IPA. Bandung :Grafindo Media Pratama
Sumardi, Yosaphat, dkk (2007) . Konsep Dasar IPA di SD. Jakarta :
Universitas Terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar