MAKALAH
KLASIFIKASI
MAKHLUK HIDUP
Disusun Oleh :
ANDRE
FERDIAN
ASIAH
DIANA
SAPUTRI
HATMAH
MARDIATI
ULFAH
M.REDHO
ANSYARI
NOOR
ASIAH
|
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
BANJARMASIN
2015
Kata Pengantar
Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum
wr.wb
Pertama-tama kami mengucapkan
puji dan syukur kehadirat Allah swt. Karena hanya dengan bimbingan dan
petunjuk-Nya lah kami bias menyelesaikan makalah mengenai “klasifikasi makhluk
hidup”
Meskipun kami akui jika
makalah ini jauh dari yang namanya sempurna. Kami menyadari jika apa yang kami
sajikan dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan , baik menyangkut
isi maupun penulisan. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari teman-teman mengenai makalah ini.
Harapan kami semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita mengenai
pembahasan “klasifikasi makhluk hidup”.
Semoga usaha kita bersama dapat diridhoi oleh Allah swt. Amin
Banjarmasin,
5 Oktober 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL……………………………………………… i
KATA
PENGANTAR……………………………………………. ii
DAFTAR
ISI…………………………………………………...… iii
BAB
I PENDAHULUAN…………………………………….. 1
- Latar
Belakang masalah…………………………………………… 1
- Rumusan
Masalah………………………………………... 1
- Maksud
dan
tujuan................................................................. 1
4.
Metode penulisan ................................................................. 2
5.
Manfaat Penulisan
................................................................ 2
BAB
II PEMBAHASAN……………………………………... 3
- Pengertian
klasifikasi makhluk hidup ..................………… 3
- Sejarah
sistem penamaan klasifikasi makhluk hidup ........... 8
- Dasar
dasar klasifikasi .....………...……………………..... 9
- Klasifikasi
menurut kingdom ..........................…….............. 11
- Sistem
klasifikasi lima kingdom ........................................... 13
BAB
V KESIMPULAN ..............................................................
15
SARAN……………………………………………........................
15
DAFTAR
PUTAKA…………………………………………........... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di planet bumi ini terdapat jutaan makhluk hidup. Dari sekian banyak
makhluk hidup tersebut baru sekitar 1.000.000 golongan hewan dan
300.000golongan tumbuhan yang telah diidentifikasi. Masih banyak lagi makhluk
hidup yang dalam tahap penelitian dan masih banyak lagi yang sama sekali belum
dikenali manusia. Untuk mempelajari seluruh makhluk hidup, merupakan sesuatu
yang amat sulit. Untuk itulah manusia berusaha mencari cara yang paling tepat
untuk mempelajarimakhluk hidupyang amat banyak dan kompleks tersebut. Cara yang
menjadi pilihan manusia adalah dengan mengklasifikasikan makhluk hidup.
B. Rumusan Masalah
Makalah yang berjudul “Klasifikasi Makhluk Hidup”
ini merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Pengertian klasifikasi makhluk hidup
dan tujuannya
2.
Sejarah klasifikasi makhluk hidup
3.
Dasar-dasar klasifikasi makhluk
hidup
4.
Klasifikasi menurut kingdom
5. Sistem klasifikasi Lima Kingdom
C. Maksud Dan Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan:
1.
Untuk memenuhi salah satu tugas Mata
kuliah Sains
2.
Untuk mengetahui klasifikasi makhluk
hidup
3.
Untuk menambah wawasan pembaca
mengenai klasifikasi makhluk hidup
D. Metode Penulisan
Metode
literature/kepustakaan Penulis menggunakan study kepustakaan dari berbagai sumber
berupa media elektronik yang memuat informasi berkaitan dengan Mata Kuliah
Sains yang mengacu pada Klasifikasi Makhluk Hidup. Adapun metode teknologinya
dalah dengan pencarian internet.
E. Manfaat Penulisan
1.
Kita dapat mengetahui Klasifikasi
Makhluk Hidup
2. Bertambahnya wawasan ilmu tentang sains yang menyangkut klasifikasi makhluk
hidup.
BAB II
PENDAHULUAN
A.
Pengertian Klasifikasi Makluk Hidup
Klasifikasi mahluk hidup merupakan suatu
cara yang dilakukan untuk mengelompokkan ciri ciri makhluk hidup berdasarkan ciri tertentu yang dimilikinya. Pengelompokkan
hewan dan tumbuhan yang memiliki persamaan dilakukan oleh para ahli biologi
dengan menggunaan sebuah sistem yang dinamakan sistem klasifikasi. Klasifikasi
Makhluk hidup ini dilakukan untuk memudahkan pengenalan objek yang akan
dipelajari.
Dengan
adanya klasifikasi ini maka peneliti akan lebih mudah dalam melakukan penelitian.
Kemudahan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah mudahnya dalam
pengelompokkan data berdasarkan klasifikasinya. Dengan begitu maka akan
mempercepat dalam penelitian mengenai makhluk hidup.
Proses Klasifikasi Makhluk Hidup
Secara umum,
klasifikasi mahluk hidup dilakukan berdasarkan pada pola atau
ciri-ciri
yang dimilikinya. Para ahli biologi memiliki buku panduan untuk
menentukan
klasifikasi ini. Buku yang mereka gunakan adalah buku Linnaeus
yang
berjudul Systema Nature. Tak hanya sebagai panduan, buku ini juga
merupakan
pedoman dasar untuk melakukan klasifikasi ilmiah.Dalam buku
tersebut
dijelaskan tiga tahap pengklasifikasian makhluk hidup, yakni sebagai
berikut.
a. Pencandraan atau Identifikasi, yaitu proses
mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan
diklasifikasi. Pada proses ini, makhluk hidup yang ada diidentifikasikan semua
ciri yang dimilikinya. Sekecil apapun ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup
tersebut akan dicatat dan diidenntifikasi guna kepentingan lebih lanjut.
b. Pengelompokan, yaitu pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup dengan ciri-ciri serupa
ditempatkan dalam satu kelompok yang sama atau dalam unit-unit yang disebut
takson. Pengelompokkan dilakukan setelah ciri-ciri makhluk hidup yang
diidentifikasi telah tercatat. Makhluk hidup dengan ciri yang sama
dikelompokkan dengan makhluk hidup yang sama pula.
c. Pemberian nama takson, selanjutnya makhluk hidup yang
telah dikelompokkan tadi diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal
ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup. Dengan adanya pemberian nama ini atau
takson maka kita akan mudah menyebutkan makhluk hidup. Selain itu, dengan nama
tersebut kita juga tahu ciri-ciri apa saja yang dimiliki oleh makhluk hidup
tersebut.
Klasifikasi Mahluk Hidup - Takson
dan Tingkatannya
Dalam sistem
klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi sebuah kelompok besar dengan
ciri-ciri yang sama. Kemudian, kelompok besar itu dibagi lagi menjadi kelompok
kecil yang masih memiliki ciri-ciri yang sama. Demikian juga dengan kelompok
kecil tadi dikelompokan menjadi kelompok yang jauh lebih kecil. Dalam sistem
klasifikasi pengelompokkan makhluk hidup dari suatu kelompok besar menjadi
kelompok kecil dikenal dengan istilak takson.
Untuk
memudahkan dalam pengelompokan makhluk hidup yang sangat banyak ragamnya,
maka
disusunlah suatu aturan pengelompokan. Pengelompokan dilakukan pada
tingkatan
tinggi
sampai ke tingkatan rendah seperti berikut ini.
a.
Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)
Tingkatan
takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup. Semua hewan
dimasukkan dalam kingdom Animalia dan semua tumbuhan dimasukkan dalam
kingdom Plantae.
b.
Filum atau Divisio (Keluarga Besar)
Apabila
kita mengelompokkan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka dengan melihat
persamaan ciri-cirinya akan dimasukkan ke dalam suatu keluarga besar.
Keluarga besar tersebut dimasukkan dalam filum untuk jenis hewan dan
dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis tumbuhan. Misalnya seperti hewan
yang terlihat pada Gambar diatas.
Filum
Chordata merupakan hewan bernotokorda dan hewan bertulang belakang. Ada
juga hewan yang memiliki kaki berbuku-buku dan kutikula yang keras
dimasukkan dalam filum Arthropoda.
Penamaan
filum hewan tidak memiliki akhiran yang khas, sedangkan penamaan divisio
tumbuhan diberi akhiran yang khas, misalnya phyta dan mycota.
Tumbuhan yang berbijidimasukkan dalam divisio Spermatophyta, jamur
berbasidium dimasukkan dalam divisio Basidiomycota.
c.
Kelas
Tingkatan
takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio, artinya
apabila kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki ciri-ciri yang
sama, maka dimasukkan dalam satu kelas.
Contoh kelas
pada hewan, yaitu hewan menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing,
kelinci, dan lain-lain.
Adapun
kelas pada tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping satu dan
berkeping dua. Dengan demikian, tumbuhan mempunyai divisio: Spermatophyta,
kelas: Monocotyledonae dan Dicotyledonae.
d.
Ordo (Bangsa)
Tingkatan
takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan, nama ordo
pada umumnya diberi akhiran ales, sedangkan pada hewan tidak
memiliki akhiran.
Contoh
dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa pemakan daging), Omnivora
(bangsa pemakan tumbuh-tumbuhan).
Adapun
pada tumbuhan contohnya kelas Dicotyledonae mempunyai ordo Graminales
(bangsa rumput-rumputan), Rosales (bangsa mawar-mawaran).
e.
Famili (Suku atau Keluarga)
Famili
merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan famili ini
terdapat suatu kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki
banyak persamaan ciri. Nama famili pada tumbuhan pada umumnya diberi
akhiran aceae, sedangkan untuk nama hewan diberi akhiran idae.
Contoh
keluarga hewan, yaitu Canidae (keluarga anjing), Falidae (keluarga
kucing). Contoh keluarga tumbuhan adalah Solanaceae (keluarga kentang),
Rosaceae (keluarga mawar).
f.
Genus (Marga)
Takson
genus adalah nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus terdiri ataS
satu
kata yang diambil dari kata apa saja, bisa dari nama hewan atau tumbuhan, zat
kandungan,
dan sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan huruf kapital dan ditulis
dengan
miring atau ditulis tegak dengan digaris bawah.
Contoh
untuk hewan adalah Canis (marga anjing), Felis (marga kucing), Taenia
(marga cacing).
Adapun
contoh pada tumbuhan, yaitu Rosa (marga mawar), Annona (marga
sirsak dan srikaya), dan Solanum (marga terung-terungan).
g.
Species (Jenis)
Species
merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau satuan dasar klasifikasi.
Species adalah kelompok makhluk hidup yang dapat melakukan perkawinan
antarsesamanya dan akan menghasilkan keturunan yang subur (fertil).
Penulisan
kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada species terdiri
atas dua kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan nama marga (genus),
sedangkan kata yang kedua menunjukkan jenisnya.
Untuk
kata yang kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital.
Contohnya: Canis familaris (anjing), Taenia solium (cacing pita),
Rosa gallica (mawar), Carica papaya (pepaya), Oryza sativa
(padi).
Pernahkah
kamu menemukan dalam satu species beberapa makhluk hidup memiliki ciri khusus ?
Hal tersebut dinamakan sebagai varietas atau ras yang bermakna variasi. Dalam
satu species variasi tumbuhan disebut varietas, adapun variasi dalam satu
species hewan disebut ras.
Contohnya:
Hibiscus sabdarifa var alba (rosela varietas putih).
Pada
umumnya suatu makhluk hidup mempunyai nama lokal dari setiap daerah, misalnya
kota, negara. Contoh: nama buah pisang, orang Jawa Tengah sering menyebutnya
“gedang”. Apakah orang Sumatera mengerti bahwa yang disebut “gedang” berarti
pisang ? Sedangkan orang Jawa Barat menyebut “gedang” untuk buah pepaya.
Agar
tercipta komunikasi yang lebih mudah antara pihak satu dengan pihak lain,
setiap makhluk hidup harus memiliki nama yang dikenal di seluruh dunia.
Tujuannya agar tercipta suatu sistem tata nama yang sederhana, mudah dipahami,
dan berlaku secara internasional.
Oleh
sebab itu, para ilmuwan mengambil suatu keputusan berdasarkan kesepakatan
internasional dengan menggunakan metode binomial nomenclature, yang diciptakan
oleh Carolus Linnaeus. Binomial nomenclature adalah pemberian nama dengan dua
nama atau disebut dengan tata nama ganda, yaitu selalu menggunakan dua kata
nama genus dan nama species.
1)
Nama suatu species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus dan
kata kedua merupakan penunjuk jenis.
2)
Huruf pertama nama genus ditulis dengan huruf kapital, sedangkan huruf pertama
nama penunjuk jenisnya ditulis dengan huruf kecil.
3)
Nama species menggunakan bahasa Latin atau yang dilatinkan.
Misalnya:
Bambusa spinosa (bambu berduri), Carica papaya (pepaya).
4)
Nama species dicetak miring, digaris bawah, atau dicetak dengan huruf yang
berbeda dengan teks lain.
5)
Apabila nama tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan
berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
Misalnya:
Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.
6)
Apabila nama hewan terdiri atas tiga kata dan nama tersebut bukan nama species
melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah tingkat
species maka ditulis terpisah,
contohnya
Felis maniculata domestica (kucing rumah/piaraan).
7)
Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama species tersebut,
contohnya
Zea mays L. (yang memberi nama jagung adalah Linnaeus).
Tingkatan dalam Bahasa Indonesia
Dunia/Kerajaan
Divisio/Filum
Kelas
Ordo
Suku
Marga
Jenis
B.
Sejarah Singkat Sistem Penamaan dan Klasifikasi
Makhluk Hidup
Pada
tahun 1735, Carolus Linnaeus menemukan sebuah sistem penamaan organisme/
makhluk hidup, sistem ini dikenal dengan nama Binominal Nomenclature. Setiap
nama organisme terdiri dari dua nama dalam bahasa latin, karena bahasa latin
atau yunani merupakan bahasa yang banyak dipakai di sekolah-sekolah atau
lembaga akademik pada saat itu.Nama yang pertama disebut sebagai Genus dan nama
yang kedua adalah nama spesies dari organisme tersebut dan tidak ditulis dengan
huruf kapital. Genus dan spesies ditulis dengan memberikan garis bawah atau
dengan huruf miring.
Nama
tersebut menggambarkan keadaan nyata organisme itu. Sebagai contoh,
Staphylococcus aureus adalah bakteri yang sudah umum dikenal. Staphylococcus
adalah Genus dari bakteri tersebut dan aureus adalah nama spesies nya. Dalam
Kasus ini, Genus menggambarkan keadaan nyata atau keadaan yang nampak dari sel
tersebut. Staphylo artinya susunannya bergerombol kecil seperti buah anggur dan
coccus menandakan bahwa bentuk selnya bulat.Dengan kata lain, Staphylococcus
berarti segerombolan sel yang berbentuk seperti bola/ bulatan bulatan.Aureus
adalah bahasa latin untuk Emas, ini berarti Staphylococcus aureus adalah
segerombolan sel yang berbentuk seperti bola/ bulatan bulatan dan memiliki
corak emas.
Kadangkala
suatu organisme diberi nama sesuai dengan nama penemunya, sebagai contoh
Escherichia coli yang lebih dikenal dengan sebutan E. Coli. Genus nya adalah
Escherichia yang diambil dari namaTheodor Escherich,seorang microbiologist.
Spesiesnya adalah coli, yang menunjukkan bahwa bakteri tersebut hidup di usus
besar ( colon).
Pada
abad ketujuh belas, yaitu sebelum para ilmuwan menemukan mikroorganisme,
organisme diklasifikasikan dalam dua kingdom yaitu kingdom hewan dan kingdom
tumbuhan. Tetapi para ilmuwan menyadari bahwa sistem klasifikasi tersebut tidak
selalu valid.
Carl
Woese menemukan sistem klasifikasi baru dimana suatu organisme dikelompokkan
berdasarkan karakteristik molekuler dan karakteristik seluler nya. Akan tetapi
tidak sampai pada tahun 1978 para ilmuwan setuju dengan sistem klasifikasi baru
ini,dan hanya butuh waktu 12 tahun semenjak sistem ini diperkenalkan hingga
pada akhirnya sebuah sistem baru diperkenalkan lagi.
Woese memperkenalkan tiga kelompok
klasifikasi yang dinamakan domain. Domain lebih luas dari pada kingdom.
Domain-domain tersebut antara lain :
Domain
:
1.
Eubacteria
: bakteri yang memiliki dinding sel peptidoglikan (peptidoglikan adalah
struktur molekular dari dinding sel eubacteria yang terdiri dari
N-asetylglucosamine, N-acetylmuramic acid, tetrapeptide, side chain dan
murein.)
2.
Archaea
: Organisme Prokariotik yang tidak memiliki dinding sel peptidoglikan.
3.
Eucarya
: yaitu organisme-organisme dari kingdom sebagai berikut :
a.
Protista
(catatan : pada proses perubahan ) : algae, protozoa, Jamur lendir
b.
Fungi
: ragi uniseluler, jamur
c.
Plantae
: lumut, alga, tanaman bunga
d.
Animalia
: serangga, cacing, hewan spons, vertebrata
C.
Dasar
Klasifikasi
Kita sudah mengetahui
bahwa klasifikasi merupakan cara yang baik untuk
mempermudah dan
menyederhanakan objek studi tentang makhluk hidup.
Selain itu, mempelajari
klasifikasi dalam biologi sangat penting dalam memahami keanekaragaman makhluk
hidup yang sangat kompleks di dunia ini.
Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan
makhluk hidup lain, tetapi ada beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau
lebih persamaan.
Jadi, dasar untuk
mengelompokkan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
a. Berdasarkan Persamaan
Dengan mengamati
ciri-cirinya, maka kita dapat memasukkan bahwa ayam dan elang adalah golongan
hewan, yaitu jenis aves (burung) karena memiliki bulu, sayap, dan paruh.
b. Berdasarkan
Perbedaan
Apabila kita mengamati
perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis makanannya, maka
ayam termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk golongan karnivora, yaitu
pemakan daging.
c. Berdasarkan Ciri
Morfologi dan Anatomi
Untuk mengetahui
persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yang dapat dilakukan
adalah mengamati bentuk luar dari makhluk hidup tersebut, misalnya bentuk paruh
dan jumlah sayap. Apabila hendak menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang
dapat diamati adalah bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan
lain-lain.
Ciri-ciri inilah yang
dinamakan ciri morfologi. Apabila kita mengamati dari ada tidaknya sel trakea,
kambium, ada tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri
ini dinamakan ciri anatomi.
d. Berdasarkan Ciri
Biokimia
Sejalan dengan masa
perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup selain berdasarkan
ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, bisa pula menggunakan ciri-ciri
biokimia, misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA.
Hal tersebut dapat menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu
dengan lainnya.
e. Berdasarkan Manfaat
Tujuan pengelompokan
ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hidup.
D.
Klasifikasi
Menurut Kingdom
Pengklasifikasian makhluk hidup memiliki peraturan
yang berlaku secara internasional, maka dari itu klasifikasi yang telah berlaku
bukanlah bualan belaka, karena itu sudah disetujui secara internasional. Tujuan
dari klasifikasi ini adalah untuk mempermudah kita mempelajaari tentang makhluk
hidup. Dari yang sudah ada, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan
ciri yang dimilikinya, pengelompokkan itu dilakukan secara bertingkat, setiap
tingkatan pengelompokkan itu disebut takson. Semakin tinggi takson,
semakin sedikit persamaanya. Ciri yang menjadi dasar pengelompokkan ini adalah
ciri morfologi( bentuk luar), anatomi(susunan tubuh), fisiologi,
sifat-sifat biokimia, dan genetik. sistem klasifikasi
makhluk hidup dapat berbeda sesuai dengan siapa ahli yang mengemukakannya, juga
dapat mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi.
sistem klasifikasi yang dikemukakan oleh Robert H. Whittaker yaitu
sistem klasifikasi 5 kingdom. Menurutnya, makhluk hidup dibedakan menjadi
kingdom Monera, Protista, Fungsi (jamur), Plantae (tumbuhan), dan
Animalia (hewan). Selain 5 kingdom tersebut, terdapat juga golongan
Virus, Virus tidak termasuk ke dalam golongan kingdom makhluk hidup, karena
virus memiliki ciri-ciri yang bberbeda dengan makhluk hidup lainnya. Setiap
kingdomnya dibagi lagi menjadi beberapa filum (untuk hewan) dan divisi (untuk
tumbuhan), kemudian setiap filum atau divisi dibagi lagi menajdi beberapa ordo,
setiap ordo dibagi lagi menjadi beberapa famili, setiap famili dibagi lagi
menjadi beberapa genus, dan setiap genus dibagi lagi menjadi beberapa spesies
(jenis).
ciri-ciri
umum dari 5 kingdom berdasarkan klasifikasi
1.
monera
adalah kingdom makhluk hidup yang tidak
memiliki membran inti (organisme prokariot). organisme ini memiliki
bahan inti, bahan inti itu berupa asam inti atau DNA. Contoh Organisme
prokariot adalah bakteri.
2. protista
adalah kingdom makhluk hidup yang
terdiri dari satu sel atau banyak sel dan memiliki membran inti(organisme
eukariot). Segala kegiatan hidup protista dilakukan oleh sel itu sendiri. .Protista
mirip jamur memiliki cara reproduksi yang mirip jamur.
3. fungi
merupakan kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki
kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel berbentuk benang, atau
tersusun dari kumpulan benang, dinding selnya tersusun dari zat kitin (seperti
pada kuku manusia). Ternyata ktin lah yang membuat jamur tidak dapat
dikelompokkan menjadi tumbuhan atau hewan.
4.Plantae
(Tumbuhan)
Plantae atau kingdom tumbuhan adalah
makhluk hidup bersel banyak yang memiliki kloroplas. Didalam kloroplas
terkandung klorofil. Oleh karena mempunyai klorofil, maka tumbuhan
melakukan fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk eukariot (mempunyai
membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa. Tumbuhan umumnya
memiliki akar, batang, dan daun, kecuali lumut yang memiliki akar semu
(rizoid). Perkembangbiakkan tumbuhan terjadi secara kawin dan tak kawin.
Perkembangbiakkan secara kawin dilakukan oleh organ khusus yang menghasilkan
sel gamet. Tumbuhan biji sebagai hasi fertilisasi (pembuahan)
5.Ciri Animalia
(Hewan)
Animalia adalah kingdom hewan. Sel-selnay
mempunyai membran inti (eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu, sel
hewan tidak memiliki dinding sel, berbeda dengan tumbuhan, hewan dapat bergerak
aktif dan memiliki sistem saraf.Sedangkan kelompok virus yang tidak
termasuk kedalam 5 kingdom tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut
a.Virus hanya memiliki satu jenis protein inti (DNA
saja atau RNA aja).
b.Tubuh Virus berukuran lebih kecil dari sel.
c.Reproduksi virus terjadi dengan cara mengkopi asam
inti.
D. Sistem
Klasifikasi Lima Kingdom
Sistem ini
merupakan penyempurnaan dari sistem empat kingdom oleh Whittaker pada tahun
1969 dengan menggunakan dasar tingkatan organisme, susunan sel, dan faktor
nutrisinya. Klasifikasi ini dianut oleh banyak ilmuwan sampai sekarang. Adapun
sistem klasifikasi lima kingdom ini
adalah sebagai berikut:
1.
Kingdom
Monera, meliputi semua makhluk hidup atau organisme yang prokariotik, bersel
satu, dan mikroskopisMoneraadalah kingdom makhluk hidup yang
tidak memiliki membran inti (organisme prokariot). Namun, meskipun tidak
memiliki membran inti, organisme ini memiliki bahan inti, bahan inti itu berupa
asam inti atau DNA.Semua kegiatan hidup
monera, seperti pertukaran zat dan pengembangbiakkan, dilakukan oleh sel itu
sendiri. Contoh Organisme prokariot adalah, semua
bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobakteri), misalnya Escherichia coli,
Anabaena sp., dan Nostoc sp.
2.
Kingdom
Protista, sebagian besar terdiri atas organisme yang bersel satu, eukariotik,
umumnya sudah memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan dan hewan. Segala
kegiatan hidup protista dilakukan oleh sel itu sendiri. Kegiatan hidup tersebut
meliputi makan, pertukaran gas, menanggapi rangsangan, bergerak, dan
berkembangbiak. Protista dikelompokkan secara sederhana menjadi protista mirip hewan
(protozoa) dan protista mirip tumbuhan
(alga), serta protista mirip jamur. Alga memiliki klorofil untuk melakukan
proses fotosintesis sehingga bisa menghasilkan
makanan sendiri, sebaliknya, protozoa tidak memiliki klorofil sehingga
tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri.Protista mirip jamur memiliki cara
reproduksi yang mirip jamur. Contohnya: Euglena, Paramecium, dan
Amoeba. Protista
adalah kingdom makhluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan
memiliki membran inti(organisme eukariot).
3.
Kingdom
Fungi, memiliki ciri-ciri eukariotik, tidak berklorofil sehingga tidak
berfotosintesis. Fungiatau jamur
merupakan kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki kloroplas. Tubuh jamur ada
yang terdiri dari satu sel berbentuk benang, atau tersusun dari kumpulan
benang, dinding selnya tersusun dari zat kitin (seperti pada kuku manusia).
Ternyata kitin lah yang membuat jamur tidak dapat dikelompokkan menjadi tumbuhan atau hewan. Contohnya:
Mucor, Saccharomyces, Pleurotus (jamur tiram), Agaricus, dan lain-lain.
4.
Kingdom
Plantae, terdiri atas semua organisme eukariotik, bersel banyak, berdinding sel
yang mengandung selulosa, berklorofil, berfotosintesis, autotrof. Kerajaan
tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berspora (lumut, paku) dan berbiji. Plantae atau kingdom tumbuhan
adalah makhluk hidup bersel banyak yang memiliki kloroplas. Didalam kloroplas
terkandung klorofil. Oleh karena mempunyai klorofil, maka tumbuhan
melakukan fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk eukariot (mempunyai
membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa. Tumbuhan umumnya
memiliki akar, batang, dan daun, kecuali lumut yang memiliki akar semu
(rizoid). Perkembangbiakkan tumbuhan terjadi secara kawin dan tak kawin.
Perkembangbiakkan secara kawin dilakukan oleh organ khusus yang menghasilkan
sel gamet. Tumbuhan biji sebagai hasi fertilisasi (pembuahan). Contohnya:
padi, mawar, lumut hati, dan paku ekor kuda.
5.
Kingdom
Animalia: memiliki ciri-ciri eukariotik, bersel banyak, tidak berklorofil
sehingga tidak berfotosintesis, tidak berdinding sel, heterotrof. Animalia adalah kingdom hewan. Sel-selnya mempunyai membran inti
(eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu, sel hewan tidak memiliki
dinding sel, berbeda dengan tumbuhan, hewan dapat bergerak aktif dan memiliki
sistem saraf. Contohnya: burung, gajah, ular, ayam, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pemahasan diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
- Klasifikasi
adalah penyusunan tumbuhan secara teratur ke dalam suatu herarki.
- Klasifikasi
bertujuan untuk menyederhanakan objek studi yaitu mencari keanekaeragaman
dalam keseragaman. Kesamaan – kesamaan atau keseragaman itulah yang nantinya
akan menjadi dasar dalam pengklasifikasian jadi suatu takson atau suatu
unit mempunyai sejumlah kesamaan – kesamaan sifat.
- sistem
klasifkasi dibedakan menjadi 4 sistem berdasarkan cara pemilihan sifat
dalam menyusun klsifikasi, antara lain :
- Sistem
artifisial (sistem buatan)
- Sistem
natural (sistem alam)
- Sistem
filogenetik
- Sistem
kontemporer
Saran
makalah ini dapat dimanfaatkan oleh
pembaca sebagai bahan untuk menunjang pengetahuan, jika ada kesalahan
diharapkan kritik dan saran pembaca. Gunakan juga buku penuntun lain dalam
memepelajari tentang klasifikasi dan sistem klasifikasi.
DAFTAR
PUSTAKA
MAKALAH
KLASIFIKASI
MAKHLUK HIDUP
Disusun Oleh :
ANDRE
FERDIAN
ASIAH
DIANA
SAPUTRI
HATMAH
MARDIATI
ULFAH
M.REDHO
ANSYARI
NOOR
ASIAH
|
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
BANJARMASIN
2015
Kata Pengantar
Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum
wr.wb
Pertama-tama kami mengucapkan
puji dan syukur kehadirat Allah swt. Karena hanya dengan bimbingan dan
petunjuk-Nya lah kami bias menyelesaikan makalah mengenai “klasifikasi makhluk
hidup”
Meskipun kami akui jika
makalah ini jauh dari yang namanya sempurna. Kami menyadari jika apa yang kami
sajikan dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan , baik menyangkut
isi maupun penulisan. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari teman-teman mengenai makalah ini.
Harapan kami semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita mengenai
pembahasan “klasifikasi makhluk hidup”.
Semoga usaha kita bersama dapat diridhoi oleh Allah swt. Amin
Banjarmasin,
5 Oktober 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL……………………………………………… i
KATA
PENGANTAR……………………………………………. ii
DAFTAR
ISI…………………………………………………...… iii
BAB
I PENDAHULUAN…………………………………….. 1
- Latar
Belakang masalah…………………………………………… 1
- Rumusan
Masalah………………………………………... 1
- Maksud
dan
tujuan................................................................. 1
4.
Metode penulisan ................................................................. 2
5.
Manfaat Penulisan
................................................................ 2
BAB
II PEMBAHASAN……………………………………... 3
- Pengertian
klasifikasi makhluk hidup ..................………… 3
- Sejarah
sistem penamaan klasifikasi makhluk hidup ........... 8
- Dasar
dasar klasifikasi .....………...……………………..... 9
- Klasifikasi
menurut kingdom ..........................…….............. 11
- Sistem
klasifikasi lima kingdom ........................................... 13
BAB
V KESIMPULAN ..............................................................
15
SARAN……………………………………………........................
15
DAFTAR
PUTAKA…………………………………………........... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di planet bumi ini terdapat jutaan makhluk hidup. Dari sekian banyak
makhluk hidup tersebut baru sekitar 1.000.000 golongan hewan dan
300.000golongan tumbuhan yang telah diidentifikasi. Masih banyak lagi makhluk
hidup yang dalam tahap penelitian dan masih banyak lagi yang sama sekali belum
dikenali manusia. Untuk mempelajari seluruh makhluk hidup, merupakan sesuatu
yang amat sulit. Untuk itulah manusia berusaha mencari cara yang paling tepat
untuk mempelajarimakhluk hidupyang amat banyak dan kompleks tersebut. Cara yang
menjadi pilihan manusia adalah dengan mengklasifikasikan makhluk hidup.
B. Rumusan Masalah
Makalah yang berjudul “Klasifikasi Makhluk Hidup”
ini merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Pengertian klasifikasi makhluk hidup
dan tujuannya
2.
Sejarah klasifikasi makhluk hidup
3.
Dasar-dasar klasifikasi makhluk
hidup
4.
Klasifikasi menurut kingdom
5. Sistem klasifikasi Lima Kingdom
C. Maksud Dan Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan:
1.
Untuk memenuhi salah satu tugas Mata
kuliah Sains
2.
Untuk mengetahui klasifikasi makhluk
hidup
3.
Untuk menambah wawasan pembaca
mengenai klasifikasi makhluk hidup
D. Metode Penulisan
Metode
literature/kepustakaan Penulis menggunakan study kepustakaan dari berbagai sumber
berupa media elektronik yang memuat informasi berkaitan dengan Mata Kuliah
Sains yang mengacu pada Klasifikasi Makhluk Hidup. Adapun metode teknologinya
dalah dengan pencarian internet.
E. Manfaat Penulisan
1.
Kita dapat mengetahui Klasifikasi
Makhluk Hidup
2. Bertambahnya wawasan ilmu tentang sains yang menyangkut klasifikasi makhluk
hidup.
BAB II
PENDAHULUAN
A.
Pengertian Klasifikasi Makluk Hidup
Klasifikasi mahluk hidup merupakan suatu
cara yang dilakukan untuk mengelompokkan ciri ciri makhluk hidup berdasarkan ciri tertentu yang dimilikinya. Pengelompokkan
hewan dan tumbuhan yang memiliki persamaan dilakukan oleh para ahli biologi
dengan menggunaan sebuah sistem yang dinamakan sistem klasifikasi. Klasifikasi
Makhluk hidup ini dilakukan untuk memudahkan pengenalan objek yang akan
dipelajari.
Dengan
adanya klasifikasi ini maka peneliti akan lebih mudah dalam melakukan penelitian.
Kemudahan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah mudahnya dalam
pengelompokkan data berdasarkan klasifikasinya. Dengan begitu maka akan
mempercepat dalam penelitian mengenai makhluk hidup.
Proses Klasifikasi Makhluk Hidup
Secara umum,
klasifikasi mahluk hidup dilakukan berdasarkan pada pola atau
ciri-ciri
yang dimilikinya. Para ahli biologi memiliki buku panduan untuk
menentukan
klasifikasi ini. Buku yang mereka gunakan adalah buku Linnaeus
yang
berjudul Systema Nature. Tak hanya sebagai panduan, buku ini juga
merupakan
pedoman dasar untuk melakukan klasifikasi ilmiah.Dalam buku
tersebut
dijelaskan tiga tahap pengklasifikasian makhluk hidup, yakni sebagai
berikut.
a. Pencandraan atau Identifikasi, yaitu proses
mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan
diklasifikasi. Pada proses ini, makhluk hidup yang ada diidentifikasikan semua
ciri yang dimilikinya. Sekecil apapun ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup
tersebut akan dicatat dan diidenntifikasi guna kepentingan lebih lanjut.
b. Pengelompokan, yaitu pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup dengan ciri-ciri serupa
ditempatkan dalam satu kelompok yang sama atau dalam unit-unit yang disebut
takson. Pengelompokkan dilakukan setelah ciri-ciri makhluk hidup yang
diidentifikasi telah tercatat. Makhluk hidup dengan ciri yang sama
dikelompokkan dengan makhluk hidup yang sama pula.
c. Pemberian nama takson, selanjutnya makhluk hidup yang
telah dikelompokkan tadi diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal
ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup. Dengan adanya pemberian nama ini atau
takson maka kita akan mudah menyebutkan makhluk hidup. Selain itu, dengan nama
tersebut kita juga tahu ciri-ciri apa saja yang dimiliki oleh makhluk hidup
tersebut.
Klasifikasi Mahluk Hidup - Takson
dan Tingkatannya
Dalam sistem
klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi sebuah kelompok besar dengan
ciri-ciri yang sama. Kemudian, kelompok besar itu dibagi lagi menjadi kelompok
kecil yang masih memiliki ciri-ciri yang sama. Demikian juga dengan kelompok
kecil tadi dikelompokan menjadi kelompok yang jauh lebih kecil. Dalam sistem
klasifikasi pengelompokkan makhluk hidup dari suatu kelompok besar menjadi
kelompok kecil dikenal dengan istilak takson.
Untuk
memudahkan dalam pengelompokan makhluk hidup yang sangat banyak ragamnya,
maka
disusunlah suatu aturan pengelompokan. Pengelompokan dilakukan pada
tingkatan
tinggi
sampai ke tingkatan rendah seperti berikut ini.
a.
Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)
Tingkatan
takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup. Semua hewan
dimasukkan dalam kingdom Animalia dan semua tumbuhan dimasukkan dalam
kingdom Plantae.
b.
Filum atau Divisio (Keluarga Besar)
Apabila
kita mengelompokkan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka dengan melihat
persamaan ciri-cirinya akan dimasukkan ke dalam suatu keluarga besar.
Keluarga besar tersebut dimasukkan dalam filum untuk jenis hewan dan
dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis tumbuhan. Misalnya seperti hewan
yang terlihat pada Gambar diatas.
Filum
Chordata merupakan hewan bernotokorda dan hewan bertulang belakang. Ada
juga hewan yang memiliki kaki berbuku-buku dan kutikula yang keras
dimasukkan dalam filum Arthropoda.
Penamaan
filum hewan tidak memiliki akhiran yang khas, sedangkan penamaan divisio
tumbuhan diberi akhiran yang khas, misalnya phyta dan mycota.
Tumbuhan yang berbijidimasukkan dalam divisio Spermatophyta, jamur
berbasidium dimasukkan dalam divisio Basidiomycota.
c.
Kelas
Tingkatan
takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio, artinya
apabila kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki ciri-ciri yang
sama, maka dimasukkan dalam satu kelas.
Contoh kelas
pada hewan, yaitu hewan menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing,
kelinci, dan lain-lain.
Adapun
kelas pada tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping satu dan
berkeping dua. Dengan demikian, tumbuhan mempunyai divisio: Spermatophyta,
kelas: Monocotyledonae dan Dicotyledonae.
d.
Ordo (Bangsa)
Tingkatan
takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan, nama ordo
pada umumnya diberi akhiran ales, sedangkan pada hewan tidak
memiliki akhiran.
Contoh
dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa pemakan daging), Omnivora
(bangsa pemakan tumbuh-tumbuhan).
Adapun
pada tumbuhan contohnya kelas Dicotyledonae mempunyai ordo Graminales
(bangsa rumput-rumputan), Rosales (bangsa mawar-mawaran).
e.
Famili (Suku atau Keluarga)
Famili
merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan famili ini
terdapat suatu kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki
banyak persamaan ciri. Nama famili pada tumbuhan pada umumnya diberi
akhiran aceae, sedangkan untuk nama hewan diberi akhiran idae.
Contoh
keluarga hewan, yaitu Canidae (keluarga anjing), Falidae (keluarga
kucing). Contoh keluarga tumbuhan adalah Solanaceae (keluarga kentang),
Rosaceae (keluarga mawar).
f.
Genus (Marga)
Takson
genus adalah nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus terdiri ataS
satu
kata yang diambil dari kata apa saja, bisa dari nama hewan atau tumbuhan, zat
kandungan,
dan sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan huruf kapital dan ditulis
dengan
miring atau ditulis tegak dengan digaris bawah.
Contoh
untuk hewan adalah Canis (marga anjing), Felis (marga kucing), Taenia
(marga cacing).
Adapun
contoh pada tumbuhan, yaitu Rosa (marga mawar), Annona (marga
sirsak dan srikaya), dan Solanum (marga terung-terungan).
g.
Species (Jenis)
Species
merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau satuan dasar klasifikasi.
Species adalah kelompok makhluk hidup yang dapat melakukan perkawinan
antarsesamanya dan akan menghasilkan keturunan yang subur (fertil).
Penulisan
kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada species terdiri
atas dua kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan nama marga (genus),
sedangkan kata yang kedua menunjukkan jenisnya.
Untuk
kata yang kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital.
Contohnya: Canis familaris (anjing), Taenia solium (cacing pita),
Rosa gallica (mawar), Carica papaya (pepaya), Oryza sativa
(padi).
Pernahkah
kamu menemukan dalam satu species beberapa makhluk hidup memiliki ciri khusus ?
Hal tersebut dinamakan sebagai varietas atau ras yang bermakna variasi. Dalam
satu species variasi tumbuhan disebut varietas, adapun variasi dalam satu
species hewan disebut ras.
Contohnya:
Hibiscus sabdarifa var alba (rosela varietas putih).
Pada
umumnya suatu makhluk hidup mempunyai nama lokal dari setiap daerah, misalnya
kota, negara. Contoh: nama buah pisang, orang Jawa Tengah sering menyebutnya
“gedang”. Apakah orang Sumatera mengerti bahwa yang disebut “gedang” berarti
pisang ? Sedangkan orang Jawa Barat menyebut “gedang” untuk buah pepaya.
Agar
tercipta komunikasi yang lebih mudah antara pihak satu dengan pihak lain,
setiap makhluk hidup harus memiliki nama yang dikenal di seluruh dunia.
Tujuannya agar tercipta suatu sistem tata nama yang sederhana, mudah dipahami,
dan berlaku secara internasional.
Oleh
sebab itu, para ilmuwan mengambil suatu keputusan berdasarkan kesepakatan
internasional dengan menggunakan metode binomial nomenclature, yang diciptakan
oleh Carolus Linnaeus. Binomial nomenclature adalah pemberian nama dengan dua
nama atau disebut dengan tata nama ganda, yaitu selalu menggunakan dua kata
nama genus dan nama species.
1)
Nama suatu species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus dan
kata kedua merupakan penunjuk jenis.
2)
Huruf pertama nama genus ditulis dengan huruf kapital, sedangkan huruf pertama
nama penunjuk jenisnya ditulis dengan huruf kecil.
3)
Nama species menggunakan bahasa Latin atau yang dilatinkan.
Misalnya:
Bambusa spinosa (bambu berduri), Carica papaya (pepaya).
4)
Nama species dicetak miring, digaris bawah, atau dicetak dengan huruf yang
berbeda dengan teks lain.
5)
Apabila nama tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan
berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
Misalnya:
Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.
6)
Apabila nama hewan terdiri atas tiga kata dan nama tersebut bukan nama species
melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah tingkat
species maka ditulis terpisah,
contohnya
Felis maniculata domestica (kucing rumah/piaraan).
7)
Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama species tersebut,
contohnya
Zea mays L. (yang memberi nama jagung adalah Linnaeus).
Tingkatan dalam Bahasa Indonesia
Dunia/Kerajaan
Divisio/Filum
Kelas
Ordo
Suku
Marga
Jenis
B.
Sejarah Singkat Sistem Penamaan dan Klasifikasi
Makhluk Hidup
Pada
tahun 1735, Carolus Linnaeus menemukan sebuah sistem penamaan organisme/
makhluk hidup, sistem ini dikenal dengan nama Binominal Nomenclature. Setiap
nama organisme terdiri dari dua nama dalam bahasa latin, karena bahasa latin
atau yunani merupakan bahasa yang banyak dipakai di sekolah-sekolah atau
lembaga akademik pada saat itu.Nama yang pertama disebut sebagai Genus dan nama
yang kedua adalah nama spesies dari organisme tersebut dan tidak ditulis dengan
huruf kapital. Genus dan spesies ditulis dengan memberikan garis bawah atau
dengan huruf miring.
Nama
tersebut menggambarkan keadaan nyata organisme itu. Sebagai contoh,
Staphylococcus aureus adalah bakteri yang sudah umum dikenal. Staphylococcus
adalah Genus dari bakteri tersebut dan aureus adalah nama spesies nya. Dalam
Kasus ini, Genus menggambarkan keadaan nyata atau keadaan yang nampak dari sel
tersebut. Staphylo artinya susunannya bergerombol kecil seperti buah anggur dan
coccus menandakan bahwa bentuk selnya bulat.Dengan kata lain, Staphylococcus
berarti segerombolan sel yang berbentuk seperti bola/ bulatan bulatan.Aureus
adalah bahasa latin untuk Emas, ini berarti Staphylococcus aureus adalah
segerombolan sel yang berbentuk seperti bola/ bulatan bulatan dan memiliki
corak emas.
Kadangkala
suatu organisme diberi nama sesuai dengan nama penemunya, sebagai contoh
Escherichia coli yang lebih dikenal dengan sebutan E. Coli. Genus nya adalah
Escherichia yang diambil dari namaTheodor Escherich,seorang microbiologist.
Spesiesnya adalah coli, yang menunjukkan bahwa bakteri tersebut hidup di usus
besar ( colon).
Pada
abad ketujuh belas, yaitu sebelum para ilmuwan menemukan mikroorganisme,
organisme diklasifikasikan dalam dua kingdom yaitu kingdom hewan dan kingdom
tumbuhan. Tetapi para ilmuwan menyadari bahwa sistem klasifikasi tersebut tidak
selalu valid.
Carl
Woese menemukan sistem klasifikasi baru dimana suatu organisme dikelompokkan
berdasarkan karakteristik molekuler dan karakteristik seluler nya. Akan tetapi
tidak sampai pada tahun 1978 para ilmuwan setuju dengan sistem klasifikasi baru
ini,dan hanya butuh waktu 12 tahun semenjak sistem ini diperkenalkan hingga
pada akhirnya sebuah sistem baru diperkenalkan lagi.
Woese memperkenalkan tiga kelompok
klasifikasi yang dinamakan domain. Domain lebih luas dari pada kingdom.
Domain-domain tersebut antara lain :
Domain
:
1.
Eubacteria
: bakteri yang memiliki dinding sel peptidoglikan (peptidoglikan adalah
struktur molekular dari dinding sel eubacteria yang terdiri dari
N-asetylglucosamine, N-acetylmuramic acid, tetrapeptide, side chain dan
murein.)
2.
Archaea
: Organisme Prokariotik yang tidak memiliki dinding sel peptidoglikan.
3.
Eucarya
: yaitu organisme-organisme dari kingdom sebagai berikut :
a.
Protista
(catatan : pada proses perubahan ) : algae, protozoa, Jamur lendir
b.
Fungi
: ragi uniseluler, jamur
c.
Plantae
: lumut, alga, tanaman bunga
d.
Animalia
: serangga, cacing, hewan spons, vertebrata
C.
Dasar
Klasifikasi
Kita sudah mengetahui
bahwa klasifikasi merupakan cara yang baik untuk
mempermudah dan
menyederhanakan objek studi tentang makhluk hidup.
Selain itu, mempelajari
klasifikasi dalam biologi sangat penting dalam memahami keanekaragaman makhluk
hidup yang sangat kompleks di dunia ini.
Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan
makhluk hidup lain, tetapi ada beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau
lebih persamaan.
Jadi, dasar untuk
mengelompokkan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
a. Berdasarkan Persamaan
Dengan mengamati
ciri-cirinya, maka kita dapat memasukkan bahwa ayam dan elang adalah golongan
hewan, yaitu jenis aves (burung) karena memiliki bulu, sayap, dan paruh.
b. Berdasarkan
Perbedaan
Apabila kita mengamati
perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis makanannya, maka
ayam termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk golongan karnivora, yaitu
pemakan daging.
c. Berdasarkan Ciri
Morfologi dan Anatomi
Untuk mengetahui
persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yang dapat dilakukan
adalah mengamati bentuk luar dari makhluk hidup tersebut, misalnya bentuk paruh
dan jumlah sayap. Apabila hendak menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang
dapat diamati adalah bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan
lain-lain.
Ciri-ciri inilah yang
dinamakan ciri morfologi. Apabila kita mengamati dari ada tidaknya sel trakea,
kambium, ada tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri
ini dinamakan ciri anatomi.
d. Berdasarkan Ciri
Biokimia
Sejalan dengan masa
perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup selain berdasarkan
ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, bisa pula menggunakan ciri-ciri
biokimia, misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA.
Hal tersebut dapat menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu
dengan lainnya.
e. Berdasarkan Manfaat
Tujuan pengelompokan
ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hidup.
D.
Klasifikasi
Menurut Kingdom
Pengklasifikasian makhluk hidup memiliki peraturan
yang berlaku secara internasional, maka dari itu klasifikasi yang telah berlaku
bukanlah bualan belaka, karena itu sudah disetujui secara internasional. Tujuan
dari klasifikasi ini adalah untuk mempermudah kita mempelajaari tentang makhluk
hidup. Dari yang sudah ada, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan
ciri yang dimilikinya, pengelompokkan itu dilakukan secara bertingkat, setiap
tingkatan pengelompokkan itu disebut takson. Semakin tinggi takson,
semakin sedikit persamaanya. Ciri yang menjadi dasar pengelompokkan ini adalah
ciri morfologi( bentuk luar), anatomi(susunan tubuh), fisiologi,
sifat-sifat biokimia, dan genetik. sistem klasifikasi
makhluk hidup dapat berbeda sesuai dengan siapa ahli yang mengemukakannya, juga
dapat mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi.
sistem klasifikasi yang dikemukakan oleh Robert H. Whittaker yaitu
sistem klasifikasi 5 kingdom. Menurutnya, makhluk hidup dibedakan menjadi
kingdom Monera, Protista, Fungsi (jamur), Plantae (tumbuhan), dan
Animalia (hewan). Selain 5 kingdom tersebut, terdapat juga golongan
Virus, Virus tidak termasuk ke dalam golongan kingdom makhluk hidup, karena
virus memiliki ciri-ciri yang bberbeda dengan makhluk hidup lainnya. Setiap
kingdomnya dibagi lagi menjadi beberapa filum (untuk hewan) dan divisi (untuk
tumbuhan), kemudian setiap filum atau divisi dibagi lagi menajdi beberapa ordo,
setiap ordo dibagi lagi menjadi beberapa famili, setiap famili dibagi lagi
menjadi beberapa genus, dan setiap genus dibagi lagi menjadi beberapa spesies
(jenis).
ciri-ciri
umum dari 5 kingdom berdasarkan klasifikasi
1.
monera
adalah kingdom makhluk hidup yang tidak
memiliki membran inti (organisme prokariot). organisme ini memiliki
bahan inti, bahan inti itu berupa asam inti atau DNA. Contoh Organisme
prokariot adalah bakteri.
2. protista
adalah kingdom makhluk hidup yang
terdiri dari satu sel atau banyak sel dan memiliki membran inti(organisme
eukariot). Segala kegiatan hidup protista dilakukan oleh sel itu sendiri. .Protista
mirip jamur memiliki cara reproduksi yang mirip jamur.
3. fungi
merupakan kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki
kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel berbentuk benang, atau
tersusun dari kumpulan benang, dinding selnya tersusun dari zat kitin (seperti
pada kuku manusia). Ternyata ktin lah yang membuat jamur tidak dapat
dikelompokkan menjadi tumbuhan atau hewan.
4.Plantae
(Tumbuhan)
Plantae atau kingdom tumbuhan adalah
makhluk hidup bersel banyak yang memiliki kloroplas. Didalam kloroplas
terkandung klorofil. Oleh karena mempunyai klorofil, maka tumbuhan
melakukan fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk eukariot (mempunyai
membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa. Tumbuhan umumnya
memiliki akar, batang, dan daun, kecuali lumut yang memiliki akar semu
(rizoid). Perkembangbiakkan tumbuhan terjadi secara kawin dan tak kawin.
Perkembangbiakkan secara kawin dilakukan oleh organ khusus yang menghasilkan
sel gamet. Tumbuhan biji sebagai hasi fertilisasi (pembuahan)
5.Ciri Animalia
(Hewan)
Animalia adalah kingdom hewan. Sel-selnay
mempunyai membran inti (eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu, sel
hewan tidak memiliki dinding sel, berbeda dengan tumbuhan, hewan dapat bergerak
aktif dan memiliki sistem saraf.Sedangkan kelompok virus yang tidak
termasuk kedalam 5 kingdom tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut
a.Virus hanya memiliki satu jenis protein inti (DNA
saja atau RNA aja).
b.Tubuh Virus berukuran lebih kecil dari sel.
c.Reproduksi virus terjadi dengan cara mengkopi asam
inti.
D. Sistem
Klasifikasi Lima Kingdom
Sistem ini
merupakan penyempurnaan dari sistem empat kingdom oleh Whittaker pada tahun
1969 dengan menggunakan dasar tingkatan organisme, susunan sel, dan faktor
nutrisinya. Klasifikasi ini dianut oleh banyak ilmuwan sampai sekarang. Adapun
sistem klasifikasi lima kingdom ini
adalah sebagai berikut:
1.
Kingdom
Monera, meliputi semua makhluk hidup atau organisme yang prokariotik, bersel
satu, dan mikroskopisMoneraadalah kingdom makhluk hidup yang
tidak memiliki membran inti (organisme prokariot). Namun, meskipun tidak
memiliki membran inti, organisme ini memiliki bahan inti, bahan inti itu berupa
asam inti atau DNA.Semua kegiatan hidup
monera, seperti pertukaran zat dan pengembangbiakkan, dilakukan oleh sel itu
sendiri. Contoh Organisme prokariot adalah, semua
bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobakteri), misalnya Escherichia coli,
Anabaena sp., dan Nostoc sp.
2.
Kingdom
Protista, sebagian besar terdiri atas organisme yang bersel satu, eukariotik,
umumnya sudah memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan dan hewan. Segala
kegiatan hidup protista dilakukan oleh sel itu sendiri. Kegiatan hidup tersebut
meliputi makan, pertukaran gas, menanggapi rangsangan, bergerak, dan
berkembangbiak. Protista dikelompokkan secara sederhana menjadi protista mirip hewan
(protozoa) dan protista mirip tumbuhan
(alga), serta protista mirip jamur. Alga memiliki klorofil untuk melakukan
proses fotosintesis sehingga bisa menghasilkan
makanan sendiri, sebaliknya, protozoa tidak memiliki klorofil sehingga
tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri.Protista mirip jamur memiliki cara
reproduksi yang mirip jamur. Contohnya: Euglena, Paramecium, dan
Amoeba. Protista
adalah kingdom makhluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan
memiliki membran inti(organisme eukariot).
3.
Kingdom
Fungi, memiliki ciri-ciri eukariotik, tidak berklorofil sehingga tidak
berfotosintesis. Fungiatau jamur
merupakan kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki kloroplas. Tubuh jamur ada
yang terdiri dari satu sel berbentuk benang, atau tersusun dari kumpulan
benang, dinding selnya tersusun dari zat kitin (seperti pada kuku manusia).
Ternyata kitin lah yang membuat jamur tidak dapat dikelompokkan menjadi tumbuhan atau hewan. Contohnya:
Mucor, Saccharomyces, Pleurotus (jamur tiram), Agaricus, dan lain-lain.
4.
Kingdom
Plantae, terdiri atas semua organisme eukariotik, bersel banyak, berdinding sel
yang mengandung selulosa, berklorofil, berfotosintesis, autotrof. Kerajaan
tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berspora (lumut, paku) dan berbiji. Plantae atau kingdom tumbuhan
adalah makhluk hidup bersel banyak yang memiliki kloroplas. Didalam kloroplas
terkandung klorofil. Oleh karena mempunyai klorofil, maka tumbuhan
melakukan fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk eukariot (mempunyai
membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa. Tumbuhan umumnya
memiliki akar, batang, dan daun, kecuali lumut yang memiliki akar semu
(rizoid). Perkembangbiakkan tumbuhan terjadi secara kawin dan tak kawin.
Perkembangbiakkan secara kawin dilakukan oleh organ khusus yang menghasilkan
sel gamet. Tumbuhan biji sebagai hasi fertilisasi (pembuahan). Contohnya:
padi, mawar, lumut hati, dan paku ekor kuda.
5.
Kingdom
Animalia: memiliki ciri-ciri eukariotik, bersel banyak, tidak berklorofil
sehingga tidak berfotosintesis, tidak berdinding sel, heterotrof. Animalia adalah kingdom hewan. Sel-selnya mempunyai membran inti
(eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu, sel hewan tidak memiliki
dinding sel, berbeda dengan tumbuhan, hewan dapat bergerak aktif dan memiliki
sistem saraf. Contohnya: burung, gajah, ular, ayam, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pemahasan diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
- Klasifikasi
adalah penyusunan tumbuhan secara teratur ke dalam suatu herarki.
- Klasifikasi
bertujuan untuk menyederhanakan objek studi yaitu mencari keanekaeragaman
dalam keseragaman. Kesamaan – kesamaan atau keseragaman itulah yang nantinya
akan menjadi dasar dalam pengklasifikasian jadi suatu takson atau suatu
unit mempunyai sejumlah kesamaan – kesamaan sifat.
- sistem
klasifkasi dibedakan menjadi 4 sistem berdasarkan cara pemilihan sifat
dalam menyusun klsifikasi, antara lain :
- Sistem
artifisial (sistem buatan)
- Sistem
natural (sistem alam)
- Sistem
filogenetik
- Sistem
kontemporer
Saran
makalah ini dapat dimanfaatkan oleh
pembaca sebagai bahan untuk menunjang pengetahuan, jika ada kesalahan
diharapkan kritik dan saran pembaca. Gunakan juga buku penuntun lain dalam
memepelajari tentang klasifikasi dan sistem klasifikasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Klasifikasi makhluk hidup merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengelompokkan ciri ciri makhluk hidup berdasarkan ciri tertentu yang dimilikinya. Pengelompokkan hewan dan tumbuhan yang memiliki persamaan dilakukan oleh para ahli biologi dengan menggunaan sebuah sistem yang dinamakan sistem klasifikasi. Klasifikasi Makhluk hidup ini dilakukan untuk memudahkan pengenalan objek yang akan dipelajari.
BalasHapusDengan adanya klasifikasi ini maka peneliti akan lebih mudah dalam melakukan penelitian. Kemudahan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah mudahnya dalam pengelompokkan data berdasarkan klasifikasinya. Dengan begitu maka akan mempercepat dalam penelitian mengenai makhluk hidup.