Sabtu, 30 April 2016

MAKALAH “REVOLUSI HIJAU PADA MASA ORDE BARU”

TUGAS SEJARAH

“REVOLUSI HIJAU PADA MASA ORDE BARU”

OLEH KELOMPOK 3 :
       1. Agung Ma’rufin                           6. Rasyidah
       2. Diah Ernawati                              7. Rosidah     
       3. Hairiyati                                        8. Rusdaliana
       4. Muhammad Shaleh                    9. Septiani
       5. Murni                                          10. Siti Atikah

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 AMUNTAI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015



  A. PENGERTIAN REVOLUSI HIJAU
Revolusi hijau adalah revolusi produksi biji-bijian dari hasil penemuan-penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari berbagai varietas gandum, padi, dan jagung yang membuat hasil panen komoditas tersebut meningkat di negara-negara berkembang.
  B. LATAR BELAKANG
1.  Pertambahan penduduk yang pesat.
2.  Lahan pertanian yang sempit.
3.  Kebutuhan pangan yang meningkat akibat pertambahan  penduduk yang cepat.
4.  Mengupayakan penambahan hasil produksi pertanian untuk mengimbangi jumlah penduduk yang pesat tersebut.
5.  Kerusakan lahan pertanian akibat ulah manusia seperti  perang dan penebangan liar.
  C. GAGASAN REVOLUSI HIJAU
Gagasan tentang revolusi hijau bermula dari hasil penelitian dan tulisan Thomas Robert Malthus (1766 – 1834) yang berpendapat bahwa “Kemiskinan dan kemelaratan adalah masalah yang dihadapi manusia yang disebabkan oleh tidak seimbangnya pertumbuhan penduduk dengan peningkatan produksi pertanian”.
Pengaruh tulisan Robert Malthus tersebut, yaitu:
a. gerakan pengendalian pertumbuhan penduduk dengan cara pengontrolan jumlah kelahiran.
b. gerakan usaha mencari dan meneliti bibit unggul dalam bidang pertanian.

  D. Tahap-tahap perkembangan revolusi hijau di dunia
Tahap 1
  Tejadi pada tahun 1500 – 1940 ketika terjadi penyebaran bibit tanaman pangan ,seperti gandum,padi, jagung dan kentang keseluruh dunia
Tahap II 
  Terjadi antara tahun 1800 – 1940 saat Eropa dan Amerika memainkan peran penting. Pada tahap ini produksi hasil pertanian khususnya pangan dikembangkan dengan teknik ilmiah melalui pengunaan pupuk, irigasi, serta pemberantasan hama dan penyakit tanaman
Tahap III 
  Terjadi sejak Perang Dunia II yaitu sejak tahun 1939 sampai lebihkurang tahun 1979 yang ditandai dengan dilakukakannya seleksi bibit dan persilangan genetika atas varietas tanaman yang lebih tahan terhadap hama, seperti serangga dan penyakit .
Tahap IV 
Berlangsung pada zaman mutakhir dan merupakan kombinasi dari tahap II dan Tahap III serta ditujuan terutama untuk Negara – Negara berkembang.

E.  Perkembangan Revolusi Hijau di Indonesia
q  Revolusi Hijau di Indonesia sudah dimulai sejak berlakunya UU Agraria pada tahun 1870 yang dikeluarkan oleh pemerintah kolonial Belanda, sehingga di Indonesia dapat dikembangkan berbagai jenis tanaman.
q  Dalam perkembangannya pada masa Orde Baru, program Revolusi Hijau digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan produksi pangan di Indonesia, terutama produksi beras.
q  Revolusi Hijau dilaksanakan secara sistematis, terprogram, dan terus-menerus sehigga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
q  Hal itu dibuktikan dengan Indonesia mampu meningkatkan swasembada pangan yaitu penghasil beras sehingga Presiden Soeharto mendapat Penghargaan Nobel.
F. PERKEMBANGAN  INDUSTRIALISASI
ü INDUSTRI PERTANIAN
·  Intensifikasi Pertanian
           Intensifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan menerapkan formula pancausaha tani (pengolahan tanah, pemilihan bibit unggul, pemupukan, irigasi, dan pemberantasan hama).
·  Ekstensifikasi Pertanian
          Ekstensifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan memperluas lahan pertanian, biasanya di luar Pulau Jawa.
·  Diversifikasi Pertanian
          Diversifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan cara penganekaragaman tanaman, misal dengan sistem tumpang sari (di antara lahan sawah ditanami kacang panjang, jagung, dan sebagainya).
·  Rehabilitasi pertanian
           Rehabilitasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan cara pemulihan kemampuan daya produktivitas sumber daya pertanian yang sudah kritis.
ü INDUSTRI  NONPERTANIAN
Langkah-langkah yang ditempuh pemerintah,yaitu:
·  Menyusun langkah yang disebut Peta Rangka Landasan Bidang Industri sejak tahun 1984 sebagai arah pembangunan industri nasional.
·  Strukturisasi  wilayah-wilayah industri dengan sistem Pusat Pertumbuhan Industri (Industrial Growth Center).
·  Membangun pabrik peleburan besi baja dan logam seperti di Jakarta dan Cilegon (Krakatau Steel).
·  Membangun galangan kapal di Surabaya yang dikelola oleh PT PAL Indonesia.
·  Membangn perusahaan dengan nama IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara).
·  Memberlakukan deregulasi di bidang industri dan investasi.

  G. PERUBAHAN  SOSIAL-EKONOMI  MASYARAKAT  INDONESIA
Pada masa Orde Baru, sektor  swasta  dan sektor publik semakin mantap.
Pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 7% per tahun selama kurang lebih 30 tahun.
Terjadi perubahan ekonomi, dari yang bersifat agraris menuju ke arah ekonomi industri.
Dibangunnya sarana perhubungan  antara daerah pedesaan dan perkotaan.
Tercapainya pemerataan ekonomi antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan.
Kegiatan ekonomi yang bergantung pada sumber daya alam mulai berkembang ke ekonomi yang dimotori sumber daya manusia.
  H.  Dampak Positif Revolusi Hijau
   1.  Produksi padi dan gandum meningkat sehingga pemenuhan pangan (karbohidrat) meningkat. Salah  satu contohnya bagi bangsa indonesia sendiri adalah Indonesia yang tadinya pengimpor beras  menjadi mampu swasembada beras.
   2.  Meningkatnya produksi pertanian yang berarti dapat mengatasi pangan.
   3.  Ditemukannya berbagai jenis tanaman dan biji-bijian/varietas unggul.
   4.  Pendapatan petani meningkat yang berarti meningkatnya kesejahteraan petani.

  I.  Dampak Negatif Revolusi Hijau
   1.  Penurunan produksi protein, dikarenakan pengembangan serealia (sebagai sumber karbohidrat) tidak diimbangi pengembangan pangan sumber protein dan lahan peternakan diubah menjadi sawah
   2.  Penggunaan pupuk terus menerus menyebabkan ketergantungan tanaman pada pupuk.
   3.  Penggunaan pestisida menyebabkan munculnya hama strain baru yang resisten.
   4.  Menghabiskan dana yang besar untuk biaya penelitian
   5.  Polusi tanah dan air akibat penggunaan pupuk pestisida yang berlebihan.
   6.  Dengan mekanisasi pertanian mengakibatkan tenaga manusia digantikan mesin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar